Bel apartement berbunyi Chika pun langsung segera melihat siapa yang datang, sedangkan Zee yang berada dikamar mendengar suara bel sudah menduga itu pasti mamahnya yang datang untuk memarahinya
"Sebentar"ujar Chika membuka pintu
"Assalamu'alaikum sayangg"ucap Shani tersenyum kpd menantunya
"Waalaikumsallam...eh mamah...mari mah masuk"ujar Chika menyalami dan mempersilahkan mertuanya masuk
"Tadi adek bilang Zee katanya sakit"ujar Shani
"Hmm iya mah...baru aja tadi selesai makan dan minum obat"ujar Chika
Shani dan Chika pun menuju kamar Zee untuk melihat kondisinya. Sedangkan Zee didalam sedang bersiap-siap akan mendapat omelan mamahnya
"Kenzee Natio Alvarendra"ucap Shani lembut tapi dengan tatapan tajam ke arah Zee
"Hehehe ada bidadari berkunjung rupanya"ucap Zee memperlihatkan giginya
"Nggak usah nyengir² gitu....pasti main malem terus keujanan kan kamu"ujar Shani
"Wahhh mamahku yang cantik ini selain bidadari, cenayang juga ternyata...hehehe"ujar Zee
"Ya allah Kenzee....kamu lupa udah punya istri"ucap Shani geleng² kepala
"Makannya itu karena abang inget udah punya istri jadi teroboss ujan deh....kak Chika takut petir soalnya"Ujar Zee
"Yah makannya kurang²in main malemnyaa Zee"ujar Shani
"Iyah mamahku yang cantik dan lemah lembut, bidadari dihatiku...abang janji gk gitu lagi maafin yah mahh"ucap Zee memohon
"Hmm....mamah tuh cuma khawatir sama abang, terakhir abang sakit sampe 1 minggu loh dirumah sakit"ujar Shani lembut sambil mengusap kepala anaknya
"Abang nggak papa kok mah....bentar lagi juga sembuh....ini juga udah mendingan...iya kan kak"ujar Zee menenangkan Shani dan melirik ke Chika
"Ehh...iya mah udah nggak teralu panas kok Zee...mamah tenang aja"Ujar Chika tersenyum ke Shani
"Ya udah sekarang abang istirahat yah....nanti mamah bikinin sup...muach"Ujar Shani lalu mencium kening Zee
"Iyah mah abang istirahat"ucap Zee tersenyum ke mamahnya
Melihat kedekatan Zee dan mertuanya membuat Chika berkaca-kaca dia jadi rindu sosok maminya andaikan maminya masih ada pasti dia bisa merasakan yang Zee rasakan sekarang yaitu dikhawatirkan orang tua khususnya ibu
Shani yang melihat mata menantunya berkaca-kaca pun paham, dengan apa yang sedang dirasakan menatunya. Akhirnya Shani mengajak menantunya itu ke dapur memasak sup untuk Zee
"Sayang...temenin mamah bikin sup buat Zee yuk...biar kamu juga tau resepnya, jadi kalo Zee sakit kamu bisa buat"Ajak Shani pada Chika
"Ehh...iya mah ayo aku temenin"ujar Chika sadar dalam lamunannya
Shani dan Chika pun turun ke dapur untuk membuat sup, sambil memasak Shani memulai obrolan dengan menantunya itu
"Chika sayang....kamu lagi kangen mami papi kamu yah"tanya Shani
"Hmm iya mah Chika kangen banget sama mereka"ucap Chika sedih
"Mungkin mami papi kamu emang udah nggak ada didunia ini, tapi mereka akan tetep ada dihati kamu dan mamah harap kamu jangan pernah merasa kehilangan kasih sayang orang tua, karena sekarang kamu juga anak mamah, papah dan pastinya kita juga sayang kamu seperti kita sayang pada Zee dan Kristy"Ujar Shani dengan tulus
Chika yang mendengar kata-kata yang diucapkan mertuanya itu pun langsung menangis dan berhambur kepelukan mertuanya
"Hiks..hiks...makasih yah mah Chika beruntung punya mertua sebaik mamah dan papah"ucap Chika sambil terisak dipelukan Shani