Kringg!!! Kringg!!!
Kelas XI MIPA 1
"Bel udah bunyi, saya akhiri pelajaran hari ini. Terima kasih semuanya, kalian bisa pulang" ucap Bu Ochi, guru fisika, sambil tersenyum sebelum beranjak keluar dari kelas.
Begitu Bu Ochi meninggalkan ruangan, siswa-siswa XI MIPA 1 mulai bergegas membereskan buku dan alat tulis mereka. Suara tas yang diseret dan buku yang disusun memenuhi kelas. Di antara mereka, seorang gadis cantik berambut panjang masih fokus mencatat di bukunya. Dia adalah Gita Melia Andiri, gadis populer yang dikenal dengan sikap dingin dan acuh tak acuhnya.
"Gits, lo langsung pulang?" tanya Chika, teman sebangku Gita, sambil memasukkan buku ke dalam tas.
"Nggak, gw sama Indah mau ke ruang OSIS dulu bantuin Kak Mpen ngerapihin berkas" jawab Gita, seraya merapikan buku-bukunya.
"Oh, yaudah kalau gitu gw duluan ya. Dah~" kata Chika, melambaikan tangan sebelum melangkah keluar.
Tak lama setelah Chika pergi, Indah, teman Gita, sudah muncul di depan pintu kelasnya. Mereka pun mulai berjalan berdua menuju ruang OSIS. Di sepanjang koridor, beberapa siswa dari kelas lain menyapa mereka, sesekali melempar senyum kagum pada Gita dan Indah yang terlihat anggun dan berwibawa.
Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Daniel, pacar Indah.
"Hai cantik, kamu ada kegiatan lagi?" sapa Daniel dengan senyum manis, matanya berbinar senang saat melihat Indah.
"Iya, aku sama Gita ada urusan OSIS. Kamu kalau mau pulang duluan, nggak apa-apa kok. Nanti aku bisa nelpon supir" jawab Indah sambil tersenyum tipis.
"Telpon aku aja, soalnya abis ini aku mau nongkrong sama anak-anak" ujar Daniel, nada suaranya santai.
"Oh, oke. Kamu hati-hati ya di jalan" balas Indah sambil mengangguk.
Sementara Indah dan Daniel berbicara, Gita hanya diam, sibuk dengan ponselnya. Begitu Daniel pergi, Indah dan Gita melanjutkan perjalanan mereka menuju ruang OSIS. Setelah beberapa menit berjalan, mereka sampai di sana, dan mendapati ruangan tampak sunyi. Mereka pun menaruh tas di atas meja, bersiap membantu, namun belum ada senior yang terlihat.
Tiba-tiba, dari belakang, seseorang menepuk pundak mereka.
"Hayo, nyari siapa?~" sapa seseorang dengan nada menggoda.
Deg!
Gita dan Indah menoleh dengan kaget akibat ulah Feni, salah satu kakak OSIS yang akrab dipanggil Kak Mpen, tertawa kecil melihat reaksi mereka.
"Kak Mpen! Ngagetin aja sih!" protes Indah dengan wajah cemberut.
"Hahaha~ Maaf-maaf, kalian kelihatan kayak mau maling aja" canda Feni sambil terkekeh.
Gita menarik napas, meredakan degup jantungnya yang sempat berdebar.
"Huff... jangan gitu lagi ya, Kak. Jadi, kita bantuin apa nih?" balas Gita.
Feni kemudian mengajak Gita dan Indah duduk, lalu membawa tumpukan kertas ke atas meja mereka.
"Nah, jadi begini. Kalian tolong bantuin Kakak nyusun data anak-anak kelas X yang mau masuk ekskul di sekolah kita. Kalian kelompokin aja sesuai ekskul yang mereka daftar, terus taruh aja di sini. Makasih banget ya, udah mau bantu" kata Feni sambil tersenyum.
"Iya, Kak. Sama-sama" jawab Gita dan Indah serempak, langsung bersiap mengerjakan tugas mereka.
Tanpa membuang waktu, keduanya mulai menyusun dan mengelompokkan data sesuai instruksi. Sementara itu, Feni kembali ke kursinya dan melanjutkan mengetik sesuatu di laptopnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary : Called Love? (DelGit)
Fanfikce[Hanya Fiksi, Jangan Dibawa Ke Real Life] Revan Fidella Angkasa, cowok populer dan jago basket di sekolah, selalu dikelilingi banyak teman. Sikapnya yang ramah sering membuat cewek-cewek salah paham, mengira dia memberi harapan lebih. Namun, di bali...