Aku akan tetap mencintaimu, tapi soal yang ada di hatimu itu akan ku serahkan kepadamu.
-Aileen.
Burung berkicau dengan merdu dipagi hari yang cerah, jika yang lain menyambut pagi harinya dengan senyuman yang manis yang pernah mereka miliki akan tetapi tidak dengan aileen sejak sedari tadi aileen memasang muka murungnya entah karena apa sahabatnya pun tidak tau, bahkan sahabatnya ingin mengajaknya berbicara pun jadi takut karena jika aileen marah hancur semua barang yang berada didekatnya dirusaknya.
"lin udah dong bad mood nya, masih pagi ini" ujarnya membujuk sahabatnya agar mau mengobrol
"sedari tadi ga mau ngomong sampe nyampe sekolahpun juga" lanjutnya
"Ini beneran gue dicuekin?"
"diem ren gue lagi ga mood nanti aja"jawab aileen meninggalkan sahabatnya, ia pun langsung berlari kecil menuju kelasnya.
Lauren yang melihat sahabatnya meninggalkan dirinya sendirian di lapangan cuman bisa ngumpat dalam hatinya 'bocah edan emang' sekiranya begitu umpatan dalam hati lauren yang melihat sahabatnya kini sudah hilang dari pandangan nya. Tanpa berfikir panjang lauren hanya jalan meninggalkan lapangan tersebut menuju kelas nya sebelum bel sekolah berbunyi
Angin berhembus kencang menghembus rambut pendek dengan aksesoris jepitan mutiara berbentuk pita disebelah kanan, pemilik nya adalah lauren. Ia berjalan menyusuri lapangan sebelum menuju kekelasnya, hingga ia tiba di depan perpustakaan. lauren berpapasan dengan salah satu anak yang ia kenal, ahh larat mungkin satu sekolah pun juga kenal akan sosok yang berdiri didepan nya saat ini.
Lauren menyipitkan matanya melihat siapa yang berada tepat didepannya tersebut, matanya melihat sosok yang berada didepan nya dari atas sampai bawah untuk memastikannya.
"lo kenapa?" tanya orang tersebut sambil melambaikan tangan nya didepan persis muka lauren
"e-eh anu, ituu gapapa kok" jawabnya dengan senyuman yang manisnya
"ohh oke" balas pria tersebut "tunggu, lo temennya aileen kan?"lanjutnya
Lauren menghentikan langkah kakinya yang hentak pergi.
"i- iya, kenapa emangnya?"
"gapapa, btw ga usah takut gitu kali gue bukan.."ucap nya terputus, ia melihat keadaan sekitarnya lalu memajukan kepalanya untuk membisikan sesuatu ditelinga kiri lauren
"gue bukan pak dirga" lanjutnya, sukses membuat lauren yang awalnya tegang kini bernafas lega dan tersenyum canggung mendengar lanjutan kalimat pria itu, memang pak dirga terkenal dengan kedisiplin an nya disekolah sma germilang ini jadi ga heran kalau beliau disebut guru killer
Arya yang melihat senyuman itu sukses membuat dirinya ikut tersenyum juga 'lucu' kata yang muncul di pikiran dan hatinya. "oh iya kenalin gue arya" ucapnya sambil mengajukan tangan nya untuk berkenalan
KAMU SEDANG MEMBACA
F𝙤re𝙫𝙚𝙧 On Ravaell [END]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! ] 🚫typo bertebaran!!! ini tentang ravaell yang jatuh cinta kepada salah satu siswi di sekolah nya, akan tetapi ia mengetahui jika siswi tersebut belum selesai dengan masa lalunya. Lalu ia juga dituntut untuk keluar dari...