bab 20

1 0 0
                                    

Kita tau mana yang terbaik
buat diri kita sendiri.
-Aileen

Motor sport berwarna hitam kini terparkir rapi dibagasi, tidak hanya motor sport yang terdapat pada bagasi tersebut, terdapat beberapa motor klasik tahun 90an dan dua mobil sport yang berjejer rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Motor sport berwarna hitam kini terparkir rapi dibagasi, tidak hanya motor sport yang terdapat pada bagasi tersebut, terdapat beberapa motor klasik tahun 90an dan dua mobil sport yang berjejer rapi.

Ravaell melepaskan helm nya, matanya tertuju pada mobil sport hitam milik ayah nya,ia menebak bahwa ayah nya kini sudah pulang dari luar kota. Ayah ravaell adalah seorang pembisnis yang cukup besar di kota surabaya, ibunya juga mempunyai beberapa cabang butik di indonesia, ditambah juga dengan kakak dari ravaell adalah seorang pilot.

Langkahnya kini memasuki rumahnya lewat pintu depan, ia membuka pintu rumahnya terlihat ayah dan bunda nya sedang berbincang dengan segelas kopi ditangan mereka. Pandangan pun langsung tertujuh pada ravaell yang masih terdiam diambang pintu  dengan tangan kanan memegang tasnya dan tangan kiri memegang jaket kebanggannya itu.

"Ehh sayang, kok baru pulang?" Ucap sang bunda bangkit dari tempat duduk nya lalu menghampiri ravaell

"Iya bunda. maaf, tadi ravaell main dulu sama anak anak" ujar ravaell

"Ayah baru pulang?" Tanya ravaell

"Seperti yang kamu lihat" ucap ayah nya, ravaell hanya menganggukan paham

"Dari main sama temen apa dari markas geng geng kamu?" Tanya ayahnya

"... sampai kapan kamu terus bermain dengan geng mu itu? Kamu harus fokus belajar agar bisa lulus dan bisa masuk di universitas yang bagus" lanjutnya sambil menyuruput kopi hitam nya

"Kenapasi yah? Selalu bawa bawa geng motor ell? Ini ga ada sangkut pautnya universitas sama geng motor ell, lagian ell bisa kok masuk universitas yang ayah pingin in itu" ucap ravaell mengontrol dirinya agar tidak kelepasan

"Lohh ya jelas ada hubungan nya toh, wong kamu ayah lihat ga pernah belajar, sekolah juga sering bolos terus apa lagi? Kamu ga inget kalau kamu pernah hampir masuk penjara gara gara geng kamu itu? Jangan mentang mentang ayah selalu keluar kota terus ayah ga pantau perkembangan kamu selama ini, Salah besar kamu" jelas ayah nya

".... contoh dong kakak kamu yang sudah bisa menggapai cita cita nya,bahkan kakak kamu itu bisa menggapai cita citanya tanpa ada campur tangan dari ayah" lanjut sang ayah

Ravaell hanya menghela nafas nya kasar, ia pun menenteng tas nya lalu beranjak pergi meninggalkan ayah dan bunda nya, kakinya berlari kecil menaiki anak tangga kearah kamar nya.

"Lihat itu anak mu" ucap sang ayah

"Ravaell juga anak mu ya!" Ujar bunda nya tidak terima

F𝙤re𝙫𝙚𝙧 On Ravaell [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang