bab 26

3 1 8
                                    

Hari spesial dimana diriku memberanikan diri untuk mengungkapkan semua perasaan ku kapadamu.
-Aryata

Arya menyurusi tiap lorong kelas yang dipakai untuk sebagai ruang rias dan istirahat para peserta yang tampil tadi, tetapi niatnya bukan mengecek hal itu tetapi ia sedang mencari seseorang yang sedari tadi ia menyuruh nya untuk mengabsen semua pes...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arya menyurusi tiap lorong kelas yang dipakai untuk sebagai ruang rias dan istirahat para peserta yang tampil tadi, tetapi niatnya bukan mengecek hal itu tetapi ia sedang mencari seseorang yang sedari tadi ia menyuruh nya untuk mengabsen semua peserta yang akan tampil tetapi kini ia sedari tadi tidak memunculkan dirinya sepanjang acara dimulai siapa lagi kalau bukan lauren.

merasa khawatir kini mencari dengan tergesah gesah,tidak bisa menemukan sosok gadis berambut pendek itu,entah mengapa firasatnya membawa dirinya menuju ke ruang osis, ia pun langsung berlari ke ruangan itu dengan langkah lebarnya

Sesampainya dirinya didepan pintu ruang osis tersebut, saat ingin membuka pintu ruang osis ia terkejut jika pintu ruangan itu dikunci, firasatnya yang mulai tidak tenang sebelum mengecek ruangan tersebut ia pun langsung mengeluarkan ponselnya dari sakunya celananya lalu menelefon seseorang yang ia tahu adalah pemegang kunci ruangan tersebut.

'Cepat lah datang ke ruang osis, buka ruang osis ini.'

Tutt....

Arya langsung mematikan telfon nya secara sepihak tanpa memberi seseorang itu bicara sedikitpun.

Tidak lama seseorang yang arya tunggu pun datang, ia adalah nathan seorang anggota osis yang bertanggung jawab atas ruangan itu, nathan yang melihat arya seperti sedang mengkhawatirkan sesuatu ingin bertanya namun memurungkan niatnya karena arya menyuruhnya membuka pintu ruang osis dengan segera.

Betapa terkejutnya mereka saat membuka pintu ruang osis tersebut teelihat sosok gadis yang pingsan dilantai dekat pintu, arya yang mengenali nya langsung menggendong nya dengan rasa khawatir dan memindahkan diri lauren berada di sofa.

"G-gue panggilin anak pmr dulu" ucap nathan berlari mencari pertolongan anak pmr

Arya terus menggenggam tangan lauren yang keditingan akibat ac dan ditambah ia pingsan berada dilantai dengan ventilasi yang tertutup.

"Gue mohon bangun renn" ucap arya menggosok gosok tangan lauren agar bangun

Arya menoleh kekanan kekiri gunanya ia mencari remot ac lalu mematikan ac tersebut.

Tidak lama datanglah dua anak pmr dengan nathan dibelakangnya, arya mempersilahkan anak pmr untuk memeriksa keadaan lauren, muka lauren yang sangat pucat membuat arya makin menjadi kehawatiran nya, arya yang terngingat sesuatu lalu menarik tangan nathan.

Ia menarik kerah nathan lalu memojok kan nya ketembok, matanya benar benar panas menatap seseorang didepan nya dengan tajam.

"Maksud lu apa ngunci in lauren didalam sana?"

F𝙤re𝙫𝙚𝙧 On Ravaell [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang