bab 18

6 1 0
                                    

Tuhan tolong biarkan kali ini saja,
bantu aku untuk meluluhkan
hatinya, kukan berjanji untuk selalu membuatnya tersenyum
-ravaell

Tuhan tolong biarkan kali ini saja,bantu aku untuk meluluhkanhatinya, kukan berjanji untuk selalu membuatnya tersenyum-ravaell

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setibanya lauren didepan ruang osis, ia sedikit berkaca dengan ponsel nya merapikan rambutnya. Merasa sudah cukup ia pun langsung melangkahkan kakinya memasuki ruangan itu,terlihat arya yang sedang duduk santai menatap laptop nya dengan earphone disebelah telinga kanan nya.

"Permisi kak, kakak nyariin aku?" Tanya lauren.

Arya menoleh ke sumber suara, ia melihat lauren yang sudah berdiri didepan nya.

"Hah?!"

"Iyaa, tadi tuh ravaell dateng nyamperin aku sama aileen katanya kak arya nyariin aku di ruang osis" jelas lauren

Arya yang mendengar itu langsung melepas kan earphone nya, memasukan kembali kedalam kotak earphone

"O - oh iya sini, gue mau minta rekomendasi buat proposal tentang event minggu depan" ucap arya sambil mempersilahkan duduk nya

Lauren pun langsung mendudukan dirinya lalu mengecek proposal yang sudah dibuat setengah oleh arya.

'Duh ini bocah untung gue peka, ga janjian dulu ga apa bisa-bisa nya bilang kalau disuruh gue, padahal mah akal-akalan dia yang pingin berduaan sama aileen' batin arya memaki teman nya itu.

"Oh ini menurutku udah oke kok kak, sesuai sama apa yang kita rencanain dari awal" ucap lauren

'Ya iyalah oke orang gue yang buat' batin arya lagi

"Kak! Haloo" panggil lauren sambil melambaikan tangan nya didepan mukanya arya

"Ahh iyaa apa? Ohh ini udah pas berarti ya?"

"Iya kak udahhh" ucap lauren sambil menampilkan senyuman ke arah arya.

Seketika jatung arya berdetak sangat kencang, sampai sampai ia tidak bisa mengontrol tatapan matanya ke arah lauren, mata mereka bertemu sangat lama.

"Emm itu kak permisi" ucap lauren berdiri dari tempat duduknya

"Ohh iya-iya" ujar arya sambil memberi ruang untuk lauren keluar.

"Kak ada yang bisa dibantu lagi?" Tanya lauren

Arya melihat disalah satu sudut ruangan osis yang terdapat beberapa tumpukan kertas kertas yang sudah dicetak. Ia pun mendekati kertas itu lalu mengambil beberapa dari kertas itu.

F𝙤re𝙫𝙚𝙧 On Ravaell [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang