F𝙤re𝙫𝙚𝙧 On Ravaell [END]

bab 21

Pada akhirnya aku harus

merelakan apa yang aku inginkan
-Ravaell

Drtt...
Drtt....

Suara getaran ponsel pemilik dari ravaell, ravaell pun terbangun dari tidurnya karena mendengar suara bising dari ponselnya, ia menoleh kearah kiri lalu mengambil benda persegi panjang yang sedari tadi berdering, ia menyipitkan matanya untuk melihat siapa yang menelfon nya malam malam begini.

Nama kontak tersebut tertulis 'arya' lalu ia menggeser tombol hijau lalu membunyikan speaker nya, sambil menaruh ponselnya diatas dada bidang nya dengan mata yang masih terpejam.

'Halo?'

'Hmm?'

'Lu dimana? Cepet ke markas, markas habis kebobolan, semua keadaan markas hancur berantakan'

Mendengar Ucapan tersebut mampu membuat ravaell melotot kan matanya, ia pun bangkit dari tempat tidurnya dan langsung menarik jaket yang biasa ia pakai lalu berjalan keluar kamarnya tanpa mengganti pakaian nya yang masih memakai pakaian seragam sekolahnya

'Gue kesana sekarang' Ucapnya lalu mematikan ponselnya

Kakinya dengan gesit menuruni setiap anak tangga yang ada dirumahnya, bahkan saat ia melewati ruang tamu yang masih terdapat kedua orang tua nya ia hiraukan, tujuan nya hanya ingin segera sampai ke markas nya dengan cepat tanpa ada gangguan sedikitpun.

"Ravaell! Mau kemana kamu?!" Teriak sang ayah tapi dihiraukan oleh sang pemilik nama.

Demon hanya menghela nafas panjang nya melihat tingkah laku anak bungsunya itu, ia mendudukan kembali dirinya dan memijit pelan pelipisnya yang terasa pusing.

"Liat kelakuan anak kamu itu" ucap demon kepada istrinya

"Sabar sayang namanya juga anak muda, kasih waktu ravaell untuk menikmati masa mudanya" ujar zoya menenangkan suaminya.

"Kasih waktu kasih waktu mau sampai kapan gini terus? Dia udah kelas 3 sma zoya"

"Iyaa iyaa aku tahu, biarkan aku bicara sama ravaell nanti ya" tenang sang istri sambil memijit bahu suaminya.

***

Ravaell kini sampai didepan markas nya, betapa berantakan nya markas nya, tempat duduk yang berserakan, banyak sampah sampah yang berhamburan sepanjang ujung markas. Ravaell mengepalkan tangan nya, ia pun langsung masuk kedalam markasnya, ia melihat beberapa anggotanya yang kompak membereskan beberapa kekacauan.