bab 27

6 1 0
                                    

Dalam sunyi, rindu berbisik namamu.
-Aileen

"Menantu? Lauren?" Ucap sang bunda menggrutu didalam hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menantu? Lauren?" Ucap sang bunda menggrutu didalam hatinya

Sang bunda yang awalnya sedang memotong sayuran kini mencuci tangan nya untuk melihat kedepan, untuk menjawab semua kepenasaran nya apa yang dikatakan oleh putri bungsunya.

"Nauraaa!! Siapa?" Teriak sang bunda sambil berjalan menuju kedepan rumah.

Benar saja ia melihat tiga orang yang saling berhadapan, dengan satu laki laki tampan dengan aksesoris kacamata. Arya yang melihat bunda lauren keluar langsung memberikan salam nya.

"Selamat malam tante" ucapnya dengan senyuman

"Eh iya iya, lauren kenapa ga disuruh masuk dulu? Ayo masuk bunda kebetulan lagi masak, ayo makan bersama" ajaknya

"Eh ngga tante, arya harus pulang sudah dicariin, maaf tante lain kali saja" tolaknya lalu ia izin berpamitan untuk pulang kepada bunda lauren.

Setalah izin untuk langsung pulang arya membalikan badan nya lalu menaiki motornya, tetapi disaat ia ingin memasangkan helm, ia merogoh kantong sakunya mencari benda persegi panjang itu.

Lauren.

Aku pulang dulu, sudah dicari sama anak anak markas.

Setalah mengirim pesan itupun ia langsung memakai helm nya dan menyalankan motornya, sesekali ia melihat perkarangan rumah lauren yang penghuninya sudah masuk kedalam rumahnya.

Arya melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata rata, ia memang sudah berjanji akan pergi ke markas setelah acara selesai, tapi kini ia sangat terlambat untuk pergi kesana.

Sesampainya ia dimarkas, terlihat markas yang begitu ramai sontak membuat arya terburu buru melepaskan helm nya lalu pergi masuk untuk mengetahui apa yang telah terjadi.

"Ga bisa dibiarin, kita harus bertindak cepat! Satu persatu geng venix akan ngehabisin anggota kita satu persatu secara perlahan."

Terdengar suara lantang dari ravaell saat arya melangkah memasuki area markas nya, ia menyeritkan dahinya mendengar apa yang ravaell katakan.

"Kenapa? Ada apa ini?" Tanya arya membuat semua pengalihan mata tertuju pada dirinya

"Dari mana aja lo?"

"Gue tad-"

"Ga usah dibahas, pada intinya anak venix telah membunuh satu persatu anggota kita jika kalau kita tidak bertindak secara cepat" potong ravaell sebelum mendengarkan penjelasan dari arya

F𝙤re𝙫𝙚𝙧 On Ravaell [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang