02.

174 23 0
                                    

Perjalanan yang cukup singkat antara Cina dan Korea Selatan tetap membuat Xinyu merasa lelah. Dirinya dan sang ibu sedang dalam perjalanan menuju rumah salah satu paman, yang merupakan adik dari Nyonya Zhou.

Selagi mengistirahatkan kepala pada pundak ibunya, Xinyu bertahan dengan suara pelan. "Mengapa kita ke rumah paman? Bukankah Papa menyuruh salah satu bawahannya untuk menjemput kita dan mengantar ke penginapan?"

"Tidak apa-apa, bukankah lebih nyaman tinggal bersama keluarga sendiri?" Sang ibu menjawab pertanyaan Xinyu dengan sedikit senyum getir terhias di bibirnya. "Tidurlah jika mengantuk, perlu waktu untuk sampai ke rumah paman mu." Ucap Nyonya Zhou lagi ketika melihat putri semata wayangnya kelelahan akibat perjalanan.

———————

Di ruang makan hanya ada kesunyian saat dua orang sedang sarapan, yang sebenarnya akan lebih tepat disebut makan siang mengingat jarum jam yang menunjukkan pukul satu.

"Bagaimana latihan ice skating mu?" Suara seseorang yang menempati ujung meja makan memecahkan kesunyian panjang itu. "Sama seperti biasa, dan aku akan mengikuti pertandingan bulan depan." Jawab seorang pemuda yang duduk di sebelah kirinya.

"Guru Lee memberi tauku bahwa kau kesulitan mencapai nada tinggi dalam latihan kemarin. Wae? Kau masih belum menguasai teknik yang sudah diajarkan?"

Belum sempat pemuda itu menjawab, telinganya mendengar kegaduhan yang dibuat oleh saudarinya, siapa lagi kalau bukan Park Sohyun.

"Ya! Sunghoon-ah, mengapa kau tidak menelfon ku sebulan ini? Kau lupa pada kembaran mu?" Suara Sohyun datang lebih dahulu daripada kehadiran dirinya. Sesaat setelah sampai di ruang makan, Sohyun baru menyadari bahwa bukan hanya saudaranya, Park Sunghoon yang menempati meja makan.

"Eomm—"

"Park Sohyun, perhatikan etika mu saat ada orang yang lebih tua!" Dicecar oleh teguran tersebut, ekpresi muka Sohyun seketika meredup berganti menjadi kosong saat bibirnya berucap, "joesonghabnida, eomma." Sedangkan orang yang menegurnya melanjutkan sesi makannya.

"Oh Sohyun-ah, mengapa hanya berdiri di sana? Duduklah, Bunda akan siapkan makan siang mu."

Sohyun perlahan melangkahkan kakinya menuju salah kursi di sana. Rasa senangnya akan bertemu saudara kembarnya mendadak hilang kala ia melihat orang yang tengah menduduki kursi makan milik kepala keluarga.

Park Sohyun dan Park Sunghoon adalah saudara kembar dari pasangan Kim Seola dan Park Soobin. Memang sudah lumrah terjadi pernikahan antar perempuan di negara ini, bahkan ada undang-undang yang mengatur tentang hal ini. Negara bahkan sudah melegalkan donor sperma dalam program IVF sebagai salah satu upaya untuk menjaga angka kelahiran selagi hukum melegalkan pernikahan sesama jenis.

Park bersaudara lahir setelah tiga tahun pernikahan kedua orang tua mereka, setelah banyak kegagalan ditemui Seola dan Soobin saat melakukan program IVF. Tapi pada tahun ketiga pernikahan mereka, terjadi keajaiban saat Soobin berhasil menjalankan IVF sekaligus Surrogate Mother.

The Words Didn't I Say - SOXIN's TripleSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang