33. BELUM SEMBUH

11.9K 486 9
                                    

Hari ini Brian diperbolehkan pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini Brian diperbolehkan pulang. Laksa dan beberapa orang kepercayaannya mulai menuntun kursi roda Brian.

Lelaki itu masih tampak diam membisu. Dirinya tidak ingin meninggalkan Windi sendirian di ruangan sepi itu.

Terngiang selalu kalimat Windi saat mereka masih bersama. "Mas jangan ninggalin ya? Tungguin pokoknya!" Kala itu, saat windi sedang berada di kamar mandi dan begitu takut ditinggal.

Lalu bagaimana sekarang? Windi sendirian di ruangan tertutup itu. Tanpa ada dirinya.

"Tenang, disana ada suster yang menjaga. Serta pengawal yang sudah papa sediakan untuk berjaga. Mereka orang terlatih khusus. Jadi kamu jangan khawatir." Tutur Laksa berusaha menenangkan putranya.

Brian hanya diam. Tatapannya masih tertuju ke jalanan luar.

Laksa membenarkan selimut yang menutupi kaki Brian. Lelaki itu sama sedihnya. Hanya saja, saat ini hanya dia yang bisa berdiri kokoh untuk melindungi seluruh keluarganya.

---

"PAPIIII!!"

Vino berlari kencang melihat papinya sudah bangun dan pulang ke rumah. Namun setelah mendekat, kaki Vino berhenti seketika.

Kenapa papinya hanya sendirian? Kemana mami? Lalu... kenapa papi duduk dan di dorong oleh Om Jarvis?

Beberapa pemikiran yang ada di kepala Vino terputus oleh suara sang Ayah. "Kok berhenti larinya? Nggak pengen peluk papi?"

Lelehan air mata jatuh membasahi pipi Vino. Namun tak ayal bocah itu langsung memeluk erat leher Brian. "Papiiii... Vino lindu papi!"

"Iya sayang. Papi juga Rindu sekali sama Vino." Brian menghapus air mata Vino.

"Mami mana pi?" Tanya Vino.

"Mami belum sehat sayang. Jadi belum bisa pulang. Nanti setiap hari kita jenguk mami ya?"

Vino mengangguk lesu. "Masih lama kah pi? Vino lindu... pengen dipeluk Mami.."

"Kita berdoa sama Allah, biar mami cepat sehat."

"Pino mau pangku sama papi..." Vino merentangkan tangan, meminta diangkat keatas pangkuan Brian.

"Maaf Tuan Muda. Untuk saat ini Tuan Muda dilarang duduk di atas kaki Tuan Brian."

Vino menatap bingung. "Kenapa? Kaki papi masih sakit?"

Brian mengangguk sedih. Direngkuhnya kembali sang putra dengan erat. "Maafkan papi sayang..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Please LoVe Me, CITO! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang