***
Windi menatap barang-barang yang ada didepan gedung kosnya dengan heran.Ada banyak barang yang mengatas-namakan dirinya. Padahal bukan Windi yang membeli semua barang tersebut.
Mulai dari sofa, spring bed, kompor listrik, bahkan kulkas besar yang windi sendiri baru melihat bentuknya itu berjejer diluar pagar.
Ada sekitar tiga orang berseragam hitam tengah berdiri menunggui barang tersebut.
"Duh, neng Windi akhirnya pulang juga." Sambut ibu Ningsih, selaku pemilik kos tempat Windi tinggal.
"Iya bu. Maaf tadi mampir dulu kerumah temen."
"Ini Neng, tadi ada calonnya neng Windi datengin ibu. Katanya mau kirim barang buat Neng Windi." Tutur Ibu Ningsih.
"Calon saya bu?"
Ibu Ningsih mengangguk.
"Cuma Ibu bingung Neng, barangnya gede-gede banget. Kayaknya ngga muat untuk ukuran kamar Neng Windi."
Windi diam. Dalam hatinya mengiyakan perkataan Ibu Ningsih.
"Sebentar ya bu, Windi mau pergi sebentar. Biarin aja barang-barangnya ditaruh luar."
Tak menunggu jawaban dari ibu kosnya, Windi langsung melesat pergi.
Dengan menggunakan kendaraan Umum, Windi sampai didepan gedung perusahaan Biotech.
Biotech merupakan perusahaan induk yang menaungi beberapa pelayanan kesehatan. Termasuk Rumah sakit Biotech, tempat Windi bekerja.
Kaki mungil Windi melangkah menuju bagian Resepsionis.
"Permisi kak."
"Iya, ada yang bisa dibantu?"
"Saya mau ketemu sama dr. Brian kak."
"Ada keperluan apa dek? Sudah buat janji belum?"
Windi memikirkan alasan yang tepat agar bisa sampai keruangan Brian.
Sumpah deh, Windi udah gemeteran liat kakak resepsionisnya doang. Alis tebelnya yang menukik runcing, semakin membuatnya tampak seram.
"Saya dari rs biotech kak, mau ada yang perlu disampaikan ke dr. Brian. Tapi kalo dokter Briannya lagi sibuk nggak apa deh, besok saya balik lagi."
Belum saja kaki Windi melangkah, sang resepsionis memanggil.
"Sebentar ya, saya telpon dulu beliau. Mau terima tamu apa enggak."
Windi mengangguk pelan. Gadis itu berdiri seraya memandangi lalu lalang karayawan biotech lainnya. Semua memiliki body dan penampilan yang bagus, beda sekali dengan dirinya yang hanya memakai midi dress polos berwarna hitam, serta sandal jepit dengan warna senada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please LoVe Me, CITO! [COMPLETED]
Chick-LitKisah seorang Windyta Evelyn yang harus menikah dengan seorang duda beranak satu yang merupakan Dokter Obgyn, tempat dirinya kerja. ♡♡♡ Hidup Windi menjadi tidak tenang, setelah salah satu dokter ditempat kerjanya meminta untuk menjaga anaknya selam...