Marah.
Perasaan itu menyelimuti diri chester, ia seakan ingin menghancurkan semua yang ada dihadapannya. Ia tidak pernah lepas kendali akan emosi, ketenangannya seakan lenyap entah kemana. Hanya karena seseorang ingin bersikap buruk pada Ariana ia bisa setidak waras ini.
Satu pembenaran tentang apa yang dirasakannya saat ini, dirinya mungkin marah karena tidak ada yang boleh menyakiti Ariana selain dirinya. Hanya itu.
Setelah mengantar ariana pulang, chester memutar kendaraanya. Melajukan kearah bangunan terbengkalai yang terletak dipinggiran kota. Dimana Sebagian Gedung sudah nyaris tertutup oleh tanaman liar-tumbuh merambat. Berbeda dengan tampaknya, didalam Gedung masih terdapat sebuah kegiatan yang membuat siapapun mual. Lampu menyala disalah satu ruang, pencahayaannya sangat minim. Namun masih dapat memperliatkan sedikit apa yang ada disana.
Dua orang bertubuh besar membungkuk hormat saat melihat kedatangan chester, tanpa diperintah mereka langsung keluar dari ruangan tersebut. Chester tidak menjadi sendirian, karena ada seseorang berbeda jenis kelamin yang sedang berdiri juga. Seorang Wanita dengan penampilan berantakan-ada beberapa robekkan dipakaiannya, kedua tangan terikat menjadi satu diatas kepala, dan kaki diikat masing-masing pada tiang.
Chester memandangi Wanita itu dengan wajah datar, rasa marah yang ia rasakan semakin menjadi-jadi. Rasanya ia ingin menghancurkan Wanita dihadapannya-meremukkan kepalanya atau mencacah wajahnya dengan pedang favoritnya yang ia dapatkan sebulan yang lalu dari china.
Wanita itu belum sadar namun kelopak matanya beberapa kali berkedut. Sepertinya alam bawah sadarnya memaksa Wanita itu untuk Kembali.
Chester membalikkan tubuhnya, ia berjalan menuju lemari yang ada disudut dinding. Mengambil sebuah pisau besar-itu pisau daging. Kemudian beralih kemeja yang diatasnya terdapat alat pengasah. Kesunyian ruang mendadak terbelah karena suara gesekan antara ujung mata pisau dan pengasah.
Wanita dibelakangnya sadar, ia membuka matanya-mengedipkan beberapa kali matanya untuk menyesuaikan dengan pencahayaan diruangan tersebut. Seingat Wanita itu ia sedang dalam perjalanan menuju rumahnya lalu tiba-tiba ada mobil yang menghadangnya, dan dua pria berbadan besar menculiknya.
Ia menggelengkan kepala, apakah ia benar-benar diculik? Orang gila mana yang berani berbuat kurang ajar seperti ini padanya.
Dan Ketika chester selesai mengasah, dan berbalik. Wanita itu terkejut dengan mata membelalak.
Orang gila itu adalah chester Chadwell. Pria yang sangat ia kagumi dan ia cintai dalam diam.
Chester menatap Wanita didepannya dengan pandangan datar, lalu beberapa menit kemudian ia tersenyum mengerikan.
"hello stacey, Ada pesan terakhir?" tanya chester bersamaan dengan pisau yang mengayun.
***
Ariana meringkuk diatas tempat tidur, mengabaikan para pelayan yang beberapa menit selalu datang kekamar untuk meminta dirinya makan. Sejak bangun dari tidur nyenyaknya, ia hanya berada diposisinya saat ini. Ia tidak berminat untuk melakukan apapun, bahkan untuk sekedar turun dari atas tempat tidurnya. Ditambah perasaan mual, membayangkan apa yang nyaris ia makan adalah daging manusia.
Ia tidak habis pikir, bagaimana orang bisa semudah itu melakukan tindak criminal diluar nalar. Membunuh mungkin bisa sedikit masuk akal, tapi memakan dagingnya juga? Ya Tuhan, itu sudah gila. Kanibal benar-benar nyata.
Apakah chester juga mengkonsumsi daging manusia? Kalau orang-orang disekitarnya begitu, maka Ia pasti sama.
Ariana bergidik ngeri, disusul rasa mual, Ariana ingin muntah. Ia merangkak turun dari tempat tidur, sambil terjatuh-jatuh berjalan asal menuju kamar mandi. Tangannya meraba-raba untuk memastikan letak closet, dan ia pun muntah disana. Hanya cairan pahit keluar dari mulutnya, karena ia belum makan sejak pergi kepesta hingga saat ini. Ia Kembali muntah untuk beberapa kali hingga cairan yang keluar habis, dan rasa pening menghantam kepalanya. Ariana menyenderkan tubuhnya dibibir closet. Tubuhnya terasa sangat lemas, rasa dingin menjalari punggungnya. Dan sebelum ia kembali kehilangan kesadaran, seseorang datang dengan suara panik. Mengangkat tubuhnya, sambil menepuk lembut pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bird in the cage
Fiksi UmumAriana Joanna stan adalah seorang gadis buta yang hidup bersama bibi dan pamannya. Kedua orang tuanya telah pergi meninggalkan ariana sejak ia berusia 8 tahun. Ariana terbiasa melakukan semua hal sendiri, karena tak mau merepotkan siapapun. Kehidu...