Waktu terus berjalan ... Hingga tak terasa satu bulan pun telah berlalu ...
Perubahan sikap Devan mulai terlihat jelas akhir-akhir ini. Devan terlihat lebih sering berkumpul dengan orang rumah dan sesekali ia menampakkan senyumannya, hal itu amat di sadari oleh orangtua dan juga Kakak Devan. Mereka begitu bahagia melihat perubahan itu.
Firasat Bagas mengarah kepada Ana. Bagas merasa Devan berubah selama ada Ana dan selama Ana menjadi asisten Devan.
Jika benar kalau Devan menyukai Ana, maka Bagas tak akan mempermasalahkan tentang status Ana yang hanya sebagai pembantu, yang terpenting adalah Putranya bisa terlihat bahagia lagi seperti dulu.
***
"Ini gaji pertamamu, Ana," ucap Devan sembari memberikan amplop berwarna coklat kepada Ana.
"Ee, terimakasih Tuan. Tapi, uang ini saya buat cicil hutang saya saja pada Tuan muda," ucap Ana.
Devan mengernyitkan keningnya, "Terima ini. Dan lupakan masalah hutang," ucap Devan sembari meraih tangan Ana dan memberikan amplop coklat itu.
Ana menggeleng, "Jangan begitu, Tuan muda. Tuan muda udah sering bantu saya. Saya nggak bisa melupakan hutang itu begitu saja," ucap Ana.
"Emm, Tuan muda nggak perlu kasih gaji ke saya, sampai hutang saya lunas," sambung Ana.
"Ana ...,"
"Saya mohon Tuan muda. Kalau Tuan muda nggak mau seperti itu, lebih baik saya berhenti bekerja menjadi asisten Tuan muda. Saya akan cari pekerjaan lain dan mengumpulkan uang buat membayar hutang saya," ucap Ana.
Mendengar hal itu, Devan langsung tak bisa berkutik.
"Jangan, Ana. Baiklah kalo itu mau kamu. Aku nggak akan memberikan kamu gaji sampai hutangmu lunas," ucap Devan.
Ana tersenyum, "Terimakasih Tuan muda," ucap Ana.
Devan mengangguk, "Tapi, terima ini sebagai bonus. Karena kamu sudah bekerja dengan baik," ucap Devan.
"Tuan muda ...,"
"Ini bonus. Bukan gaji kamu," sergah Devan sebelum Ana melanjutkan ucapannya.
"Apa ini nggak kebanyakan, Tuan?" tanya Ana dengan perasaan tak enak.
Devan menggeleng dengan cepat.
"Terimalah. Dan pakai untuk membeli apa yang kamu butuhkan," ucap Devan.
"Terimakasih Tuan muda. Tuan muda baik banget," ucap Ana. Wajah Devan lantas bersemu merah karena mendapat pujian dari Ana.
"A-aku akan berangkat ke kantor sekarang," ucap Devan kaku.
"Baik Tuan," ucap Ana.
Ana mengikuti langkah Devan hingga sampai di halaman mansion. Dan di sana juga sudah ada Ferdian yang menunggu Devan.
"Ini Tuan," ucap Ana sambil memberikan Clutch bag milik Devan.
"Terimakasih," ucap Devan. Dan Ana pun menganggukkan kepalanya.
"Ehem, Ana kamu makin cantik aja," celetuk Ferdian.
Ana yang mendengar itu lantas terkekeh, "Hehe, Kak Ferdian ada-ada aja," jawab Ana.
Sedangkan Devan saat mendengar itu wajahnya langsung berubah total. Awalnya yang kelihatan cerah langsung berubah menjadi muram.
"Ana, cepat kembali masuk!" ucap Devan melirik ke arah Ana dengan tatapan yang sulit di artikan.
Ana yang mendengar itu lantas mengangguk dan segera masuk ke mansion.
Setelah memastikan Ana sudah benar-benar masuk, pandangan Devan mengarah ke Ferdian begitu menajam dan menyeramkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/370752035-288-k37080.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Cintai Tuan Muda Majikan(End)
Teen FictionDevanka Bagaskhara adalah Putra kedua dari pasangan Bagaskhara Adi Pradipta dan Diva Seftiana. Devanka adalah penerus perusahaan Bagaskhara group, dia berusia 29 tahun. Di usianya yang sudah ingin menginjak kepala tiga, Devan sama sekali tak ada nia...