Brugghh!
"Ehh, maafkan saya. Saya nggak sengaja, saya buru-buru!" ucap seorang gadis sambil menundukkan badan untuk meminta maaf pada pria yang tak sengaja di tabraknya.
Yah, gadis cantik dan imut itu bernama Aleana Aghata Stevani. Panggil saja Ana. Ana masih berumur 19 tahun, ia baru saja lulus sekolah tahun ini.
Saat ini ia tengah berada di rumah sakit karena saat ia sedang mencoba mencari pekerjaan, Ana di telfon dengan tetangganya bahwa penyakit Ibunya kambuh dan sekarang berada di rumah sakit.
Ana tanpa basa-basi lagi langsung menuju ke rumah sakit tempat Ibunya di rawat dan tanpa di sengaja ia malah menabrak orang.
Sesudahnya minta maaf, Ana langsung saja beranjak pergi karena sudah sangat khawatir dengan keadaan Ibunya.
"Ckk! Ceroboh!" ucap pria itu saat melihat Ana yang telah pergi dari hadapannya.
Pria tersebut adalah Devanka Bagaskara, pria yang terlihat masih muda dan tampan itu berumur 29 tahun dan ia terlahir menjadi salah satu anak konglomerat terkaya raya di kota tersebut.
Devan berada di rumah sakit karena Omanya di rawat di rumah sakit itu. Namun, sayangnya setelah menengok Omanya dan saat ingin kembali ke kantor ia malah di tabrak gadis tadi, yang tak lain adalah Ana.
***
"Bude, gimana kondisi Ibu saya?" tanya Ana pada Herni tetangga Ana yang membawa Alita-Ibu ana ke rumah sakit.
"Kata Dokter penyakit Ibumu semakin parah Ana, Dokter menyarankan untuk segera operasi," ucap Herni.
Ana terdiam sejenak, "Kira-kira biaya operasinya berapa yah Bude?" tanya Ana lagi.
"Tadi saya tanya Dokter biayanya sekitar lima puluh juta, Ana," ucap Herni.
Deg!
'Dapat uang dari mana sebanyak itu,' batin Ana.
"Emm, apa kamu sudah dapat pekerjaan?" tanya Herni pada Ana. Ana pun menggelengkan kepalanya lemah.
"Kamu yang sabar yah, Ana. Maaf, Bude nggak bisa bantu kamu. Kamu tahu sendiri suami Bude cuma pekerja kebun biasa. Kami nggak punya simpanan sebanyak itu buat bantu kamu," ucap Herni.
"Iyah Bude. Nggak papa, Ana udah cukup berterimakasih sama Bude karena Bude sudah banyak membantu Ana dan membawa Ibu Ana kesini," ucap Ana berterimakasih.
Herni mengangguk, "Bude doain semoga kamu bisa segera mendapat pekerjaan dan bisa mengumpulkan uang untuk operasi ibu kamu," ucap Herni.
"Aamiin Bude. Terimakasih atas doanya," ucap Ana dengan tersenyum. Herni pun mengangguk sambil tersenyum juga.
Tak selang lama Herni berpamitan pulang, karena sebentar lagi jam suaminya pulang bekerja. Suaminya pasti bingung mencarinya jika ia tidak berada di rumah.
"Ibu yang kuat yah, Ana janji Ana bakal cari uang buat operasi Ibu," gumam Ana sambil mencekal tangan Ibunya yang terlihat mulai kurus itu.
Ana kini berada di luar ruangan, ia baru saja membeli satu botol air mineral kecil dengan sisa uang yang ia pegang. Ana tak sengaja mendengar seorang wanita sepantaran dengan Ibunya tengah menelfon.
"Saya mau kamu cari satu Asisten lagi," ucap Wanita itu.
"Baik Nyonya," jawab orang di sebrang telfon.
Wanita itu pun segera mematikan telfonnya, karena di rasa percakapannya sudah cukup.
Ana mematung sejenak, kemudian ia melihat ke arah wanita itu yang sudah berjalan pergi. Ana pun berniat untuk segera menghampiri wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Cintai Tuan Muda Majikan(End)
Fiksi RemajaDevanka Bagaskhara adalah Putra kedua dari pasangan Bagaskhara Adi Pradipta dan Diva Seftiana. Devanka adalah penerus perusahaan Bagaskhara group, dia berusia 29 tahun. Di usianya yang sudah ingin menginjak kepala tiga, Devan sama sekali tak ada nia...