Lucas sendiri yang datang menjemput Emilie ke lokasi syuting sepulangnya dari Taiwan sore itu. Lucas bahkan mengemudikan Cadillac escalade putihnya yang mulus itu ke kawasan Cibubur.
Lucas kemudian mengajaknya makan malam di Savory Land, lalu mereka berakhir di ranjang kamar Emilie. Bercinta berkali- kali. "I miss you like crazy, " desah Lucas terengah-engah di antara gelombang orgasme yang melandanya. "Ternyata nggak ketemu kamu selama lima hari bikin aku kangen setengah mati."
Senyuman Emilie terkembang lebar. Ia meraih leher suaminya, mengecup bibir lelaki itu. Lucas membalasnya lebih liar. "How's your days?"
"Nothing special." Bisik Emilie. Dia belum menceritakan dugaannya pada lelaki itu. Takut merusak suasana hati Lucas. Emilie tahu, bodoh kalau dia sampai terjebak dengan Lucas. Dia belum tahu pasti. Apakah Lucas mencintainya atau tidak. Perempuan itu tampak berpikir keras di tengah- tengah cumbuan Lucas. "Hei," bisik Lucas, "ada apa?"
Emilie tersentak lalu menggeleng. Ia tersenyum saja. Tapi sayangnya, Lucas bukan tipe lelaki yang bisa ia bohongi begitu saja. Lelaki itu tahu pasti, bahwa istrinya sedang dibebani oleh suatu pikiran.
"Lusa kita pergi ke Palawan. " Janjinya. "Mengingat kita belum benar-benar melakukan bulan madu yang proper. Kosongin jadwal kamu ya?" Lucas mengecup kening Emilie. "Untuk sementara ini, ranjang jadi tempat terbaik."
"Kamu mau pergi lagi?"
Lucas berguling dan menarik tubuh ramping Emilie. Ia menarik selimut untuk menutupi tubuh polos keduanya. "Ini perjalanan bisnis terakhir bulan ini." Ia merapatkan tubuhnya ke tubuh hangat istrinya. "Kamu sabar ya?" Lucas berbisik. Sebelum mengecup bibir istrinya kemudian memejamkan mata.
****
Jadi dua hari kemudian, Lucas sudah terbang lagi. Kali ini ke Jerman untuk melihat mesin- mesin bagi pabrik yang hendak dibangun di Tangerang. Emilie kembali kesepian. Padahal, dulu, ia nggak pernah memusingkan kepergian suaminya.
Ia menyetujui pernikahan itu karena tahu kalau Lucas jarang berada di rumah. Suaminya itu lebih banyak bepergian ke luar kota dan bahkan ke luar negeri dalam waktu yang lumayan lama. Emilie berpikir, dengan kepergian sang suami yang terbilang sering itu, nggak akan mengganggunya. Pernikahannya akan jadi hubungan kasual dan nggak banyak menuntut. Tetapi, semuanya berubah. Emilie kini merasa begitu kesepian padahal baru tadi pagi suaminya pergi, setelah malam sebelumnya mereka bercinta gila- gilaan. Lagi- lagi di kamar Emilie. Membuat perempuan itu jadi bertanya-tanya, mengapa mereka belum pernah bercinta di kamar Lucas.
Emilie nggak keberatan bila mereka harus pisah kamar. Dia nggak meributkan atau mengambil pusing hal tersebut. Hanya saja, setelah hampir tiga bulan lamanya mereka menjadi suami istri, belum sekali pun Lucas membawanya masuk ke kamar lelaki itu.
Sebelum pikiran itu mengembara semakin jauh, Emilie buru- buru dikagetkan dengan suara getaran ponselnya. Perempuan itu saat ini sedang break syuting dan mendadak ingin makan rujak juhi. Nanda dan Miki sedang mencarikan makanan bercinta rasa asam itu untuknya, sehingga Emilie saat ini hanya sendirian berada di base camp.
Pihak PH sengaja menyewa dua rumah untuk dijadikan tempat istirahat bagi para pemain serial Dendamnya Sang Adik Ipar. Seperti sinetron pada umumnya, serial berjumlah 47 episode itu kebanyakan mengambil tempat syuting di dalam rumah. Seperti pada telly- telly keluaran India atau lakorn dari Thailand.
Untuk set kantor atau kampus, mereka juga menyulap sebuah bangunan untuk dijadikan set tempat Kaluna, tokoh kakak dalam serial tersebut bekerja menjadi seorang dosen Biologi berusia 35 tahun. Kaluna mempunyai seorang suami yang sembilan tahun lebih muda bernama Gilang yang merupakan seorang junior art director di sebuah perusahaan advertising ternama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deserve You
ChickLitRasa sakit hatinya pada Prana tidak pernah dilupakan Emilie, meskipun enam tahun berlalu. Meskipun pria itu masih berada di sekitar Emilie, menjadi bagian dari hidupnya, namun gadis itu bertekad untuk melupakan bahwa dirinya pernah menyukai lelaki y...