"Takdir memang tak pernah gagal menyembunyikan sebuah rahasia. Hanya pemilik hati lapang yang mampu menerimanya tanpa mencela Tuhan."
•••
Artha dan Erza telah tiba di kediaman Benardy. Malam ini di kediamannya terlihat tidak biasa, banyak dekorasi yang tersusun dengan rapih dan cantik. Sepulangnya dari Cafe malam itu, Artha mendapatkan panggilan telfon dari sang papah, memintanya untuk segera kembali.
"Tuan muda Artha tiba," ucap salah satu pelayan. Seluruh pelayan serentak berbaris menyambut kedatangan tuan mudanya dengan Erza yang turut menemani.
Benardy Grad. Pria paruh baya yang kerap disapa Ardy. Ia adalah pengusaha ternama dengan pencapaiannya yang begitu memukau didunia. Di negaranya, yaitu Armor, Ardy dikenal sebagai pengusaha terkaya nomor satu. Ia adalah pewaris tunggal. Kehidupannya sangatlah sempurna, ia menikahi gadis yang sangat dicintainya. Mereka hidup bersama dengan cinta dan kasih sayang membuat siapapun yang melihatnya, akan langsung merasa iri.
Namun setelah usia pernikahan yang terbilang cukup, keduanya masih belum dianugrahi seorang anak, meski begitu Ardy dan keluarganya tak pernah memaksa atau menekan sang wanita untuk memiliki keturunan, sampai datang dimana hari sang istri jatuh sakit dan di vonis kanker stadium lanjut. Dua tahun kemudian sang istri meninggal dunia, meninggalkan Ardy dengan segala cintanya yang telah abadi. Ardy tak pernah membayangkan sisa hidupnya akan ia habiskan sendirian, hanya berteman dengan para pengawal serta pekerjanya yang setia.
Artha berdiri tepat di depan ruangan Ardy. Sorot matanya menerawang jauh, mengingat kilas balik masa lalu, yang merubah kehidupannya 180 derajat.
Flashback on
"Mengapa tuan yakin untuk mengangkatnya sebagai penerus tuan? sedangkan tuan saja tidak mengenal siapa anak itu sebenarnya. Kalau ternyata dia adalah mata-mata yang dikirim untuk kita bagaimana tuan?"
Mereka tengah berbicara di ruang kerja milik seorang pria paruh baya yang dipanggil tuan itu. "Ester, berikan apa yang saya minta."
Ester adalah salah satu intel bayangan yang mengabdi padanya. Dikeluarkanlah seluruh dokumen mengenai pemuda yang mereka temukan dipulau terpencil dan tak berpenghuni.
"Apakah anda memiliki niat lain tuan selain mengangkatnya sebagai penerus anda?"
"Tidak, kau curiga sekali sepertinya Mark, saya merasa anak ini butuh bantuan saya. Lagi pula saya percaya ia memiliki otak yang sangat jenius melihat trek rekornya selama ini, kita harus bisa membinanya Mark, pasti kau setuju bukan?"
"Baiklah tuan, apapun untuk anda, saya akan ikut mendukung dan menjaga apa yang sudah menjadi milik anda."
Flashback off
Tok
Tok
Cklek~
Keluarlah Ardy dari ruangannya dengan senyum yang merekah, memeluk pemuda itu dengan akrab.
"Bagaimana kabarmu nak?"
"Seperti yang terlihat. Acara apa yang akan kau adakan ini pah?"
"Apa kau lupa nak, ini adalah peresmian perusahaanmu yang baru di kota French."
"Siapa saja tamu undanganmu?"
Sebenarnya bukan tanpa alasan laki-laki itu bertanya, namun seperti ada yang menganggu pikirannya saat ini.
"Kolega ku dari kota Timur, Barat dan Selatan. Dan kota-kota besar dari negeri Ellora."
Benar saja. Entah perasaannya tidak enak atau memang akan ada sesuatu yang menimpanya. Sejak ingatannya kembali, pemuda itu lebih berhati-hati. Bahkan kepribadiannya berubah drastis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reset
FanfictionBagaimana rasanya ketika kamu bangun dari tidurmu, semua kenangan yang menyakitkan lenyap seketika, bukan kecelakaan bukan kebetulan, namun ini sebuah keajaiban. Kamu kembali hidup tanpa bayang-bayang masa lalu yang kelam. Namun kosong, seakan bayi...