Extra Part

137 1 0
                                    

Hallo, semuanya! Gimana kabar kalian semua? Cerita gue sebenernya udah selesai, tapi ini ada extra part buat kalian!

Jadi, enjoy ya waktu bacanya!

"Sekian lama gue ngehalu tentang kebahagiaan kek gini, akhirnya gue bisa ngerasain secara langsung."

-Alexa Olivia Johnson

***

"MOMMY! DADDY!" seru dua bocah kembar berlari menuju ruang makan.

Wanita dan pria yang sedang bersiap untuk menyiapkan makanan itu membalikkan badan dan menatap kedua bocah lucu itu.

"Hey, kenapa lari-lari, hm? Nanti jatuh loh." Tangan lentik dari wanita itu bergerak untuk mengusap kepada dua bocah itu.

"Mommy, lihat tuh Kak Arka! Masa tadi Arga lagi main, mainannya diambil sama kakak!" kesal bocah yang bernama Arga itu dengan menggelembungkan pipinya.

Alexa menatap Arka yang sedang menundukkan kepala itu. Dengan lembut, Alexa menangkup wajah anaknya itu.

"Arka, apa bener yang diomongin sama adik kamu itu? Jangan nunduk, nanti mahkota kamu jatuh," lembutnya.

Mendengar ucapan lembut dari ibunya itu, bukannya menjawab, Arka justru terisak.

Alexa yang panik itu pun dengan cepat membawa tubuh kecil Arka masuk ke dalam pelukannya. "Hey, jangan nangis dong. Mommy cuman nanya, bukan marah."

"Hiks hiks... tadi waktu Arka ajak Arga main, Arganya gak mau Mom. Hiks hiks... ya udah Arka ambil aja mainannya," isak Arka dengan mengeratkan pelukannya ke tubuh Alexa.

Alexa hanya bisa menghela nafas. Dia menyuruh Arga untuk mendekat ke arahnya dan Arka.

"Arga, tadi kamu diajak main ya sama kakak? Tadi kenapa kamunya gak mau?" tanya Alexa dengan mengusap pipi tembem Arga.

Arga menundukkan kepala dengan memilin jari-jari mungilnya. "Habisnya Arga kesel! Kemarin bebek kesayangan Arga hilang gara-gara Kak Arka," cicit bocah itu pelan.

Alexa hanya bisa melongo saat mendengar jawaban dari anaknya itu. Pandangannya jatuh ke arah Aksa yang sedang duduk anteng di kursi meja makan dengan menopang dagu, melihat acara perdebatan antara kakak dan adik kembar itu.

"Aksa, beliin bebek baru buat anak kamu. Biar gak ngambek lagi ini bocah satu."

Mendengar ucapan dari ibunya itu, mata Arga berbinar lucu. Tangan mungilnya bergerak lincah menarik-narik ujung jas kerja ayahnya.

"Dad! Bebek, Dad! Beliin Arga bebek, ya? Tapi bebeknya harus sama kayak bebek Arga yang hilang. Arga janji deh kalau Daddy beliin Arga bebek, Arga gak akan jual sempak kesayangan Daddy lagi!" mohon Arga dengan puppy eyes.

Aksa merotasi kedua matanya malas. Dia sudah kehilangan banyak boxer karena ulah dari anak lucnutnya itu yang menjual seluruh stok boxernya kepada seluruh pria.

Aksa tahu jika boxernya mahal. Tapi... kenapa harus boxernya juga?

Mengingat semua itu, Aksa hanya bisa mendengus kesal. Namun tak ayal jika ia menganggukkan kepala. "Awas kamu kalau sampai jual boxer Daddy lagi. Daddy potong bebek kamu!" ancam Aksa dengan mata melotot.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Obsesion [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang