tanggung jawab

2.1K 135 9
                                    

"Apa yang ingin kalian bicara kan dengan ku khun piengfah, khun chet?"

"Jadi lusa kami berdua akan pergi ke luar kota dalam waktu yang cukup lama, dan sekarang kami sedang mencari orang yang bisa menjaga dan merawat putri kami di rumah ini"

"Ouh lalu?"

"Kami berfikir kau cukup dewasa, dan kami ingin kau bersedia untuk menjaga putri kami selagi kami tidak ada di sini"

"...."
Faye pun berfikir, dan merasa bingung. Karena dia tidak bisa menghabiskan seluruh waktu nya hanya untuk menjaga seorang gadis, apalagi dia harus bekerja untuk menghidupi dirinya dan kebutuhan nya sehari-hari..

"Tenang saja khun Faye ini semua tidak gratis, kami akan menggajimu 2x lipat dari gaji les seni mu. Bagaimana?"
Mendengar hal tersebut Faye pun berfikir lagi dan akhirnya memutuskan bahwa dia bersedia untuk menjaga dan merawat gadis itu, karena dia berfikir gadis itu sudah cukup dewasa dan dia tidak perlu capek-capek lagi untuk mengajar anak-anak lain.

"Hm baiklah, saya setuju"

"Oke kalau begitu, mulai lusa nanti kau akan tinggal di rumah ini bersama Yoko. Kami sudah mempersiapkan kamar mu yang ada di sebelah kamar Yoko, dan ya ini kunci mobil kami. Kau bisa menggunakannya untuk mengantar yoko ataupun dengan urusan pribadi mu juga"

"Hm baiklah, Terima kasih khun piengfah, khun chet. Sekarang saya permisi dulu karena ini sudah jam pembelajaran les seni saya dengan yoko"

  Setelah itu Yoko dan Faye pun pergi ke kamar Yoko, karena Yoko memiliki jadwal pembelajaran les seni hari ini..

Conversation between Faye and Yoko..

"P'faye mulai sekarang kau akan lebih banyak menghabiskan waktu mu dengan ku hehe,"
Ucap Yoko sambil tersenyum nakal.

"Hm aku cuma bekerja di sini, jika tidak aku tak akan mau menghabiskan seluruh waktu ku hanya untuk menjaga dan merawat mu bocah nakal"

"Aku nggak nakal p'faye, jadi jika ini bukan tentang pekerjaan kau tidak akan mau menghabiskan waktu mu dengan ku begitu?"

"Heem ya itu benar"

"Ouh,"
Ucap Yoko sambil cemberut, karena mendengar bahwa Faye tidak benar-benar ingin menghabiskan waktunya dengan Yoko.

"Hm apa yang kau pikirkan?, ayo keluarkan alat-alat melukis mu"

  Yoko tidak menjawab nya karena merasa sedikit kesal dengan Faye, tapi dia tetap mendengar perkataan Faye dan mengeluarkan alat-alat lukis nya.

  Faye yang melihat Yoko tidak menjawab nya pun berfikir..
*apakah perkataan ku tadi menyakiti hati nya?, kenapa dia sangat diam?.

"Hey apa yang terjadi dengan mu?, kenapa kau sangat diam?"

"Hm tidak ada apa-apa"

*hm benar, pasti perkataan ku tadi menyakiti hati nya.
"Sorry"

"Untuk?"

"Perkataan ku tadi, aku tidak bermaksud menyakiti perasaan mu"

Yoko yang mendengar perkataan Faye pun langsung tersenyum.
"Hm okeeyy, tapi kenapa kau tidak ingin menghabiskan waktu mu dengan ku?"

"Apapun jawaban ku, akhirnya juga aku akan menghabiskan seluruh waktu ku bersama mu kan?"

"Hehehe iyaa"

"Hm bagaimana dengan mu?, kenapa kau sangat ingin menghabiskan waktu mu dengan ku?"

"Karena kau penting bagi ku,"
Ucap Yoko sambil tersenyum.

"Sudah lah lupakan, ayo mulai lakukan tugas mu"

  Faye pun mengalihkan pembicaraan nya dengan Yoko, karena dia sedikit merasa aneh dengan kata "penting" yang Yoko ucapkan.
Tak lama pembelajaran pun selesai dan kebetulan juga hari ini Yoko ada tugas bareng teman-temannya yang membuat Yoko sedikit terburu-buru.
Sedangkan Faye setelah pembelajaran selesai dia pun pulang ke rumahnya..

Conversation between Yoko and her mom..

"Ma, Yoko izin pergi dulu ya ma"

"Mau kemana nak?"

"Ada tugas bareng teman-teman, gak lama kok"

"Hm yaudah hati-hati ya nak"

  Yoko pun pergi ke sebuah cafe yang di mana teman-teman nya sudah berkumpul..

Conversation between Yoko and her friends..

"Hey guys, mar,yui,folk apa kabar?"

"Kami baik yo, kau apa kabar?"

"Baik juga kok"

"Hm duduk yo sini"

  Yoko pun duduk di sebelah teman-teman nya, dan tak lama mengerjakan tugas nya. Tiba-tiba marissa pun bertanya kepada Yoko..

"Yo, kami dengar dari ibu mu. Ibu dan ayah mu mau pergi ya?"

"Hm ya benar"

"Ouhh, kami dengar juga bahwa kau bakal tinggal sama guru les seni mu ya di rumah mu?"

"Iyaa, namanya p'faye"

"Apakah kau tidak takut?, apalagi kan dia orang baru"

"Aku gak takut sama sekali, malah sebaliknya. Aku senang banget bisa tinggal bareng sama dia"
Ucap yoko sambil tersenyum manis.

"Ha? Senang?, kenapa?"

"Hm ntah lah, aku pikir. Aku jatuh cinta dengan nya"

"Waitt, guru seni mu cewek kan?, terus umur nya berapa?"

"Iya cewek, emang kenapa?. Ada yang salah kah jika aku menyukai seorang wanita?, umur nya 25 tahun"

"Hm ya gapapa sih yo, tapi dia lebih tua dari mu yo, bahkan dia sebenarnya lebih cocok jadi kakak mu"

"Mengapa kau berkata seperti itu mar?, aku mencintainya bukan karena dia cewek ataupun tentang umur,"
Ucap Yoko sambil merasa kesal kepada marissa, dan Yoko pun langsung pergi meninggalkan teman-teman nya itu..

"Mar mengapa kau berkata seperti itu kepada Yoko, apa yang di kata kan Yoko itu benar. Cinta gak mandang gender maupun umur, kenapa kau membuatnya kesal?"

"Aku tidak bermaksud membuatnya kesal yui, aku cuma khawatir dia akan hancur ketika nanti semua berjalan tidak sesuai dengan yang dia ingin dan pikirkan"

"Sudah lah lupakan mar, Yoko udah dewasa kok. Dia tau mana yang benar dan salah untuk dirinya, dan apapun yang dia pilih nanti kita harus terus support dia oke. Kita kan teman"

"Hm baiklah, apa yang kau katakan benar"

  Setelah itu Yoko pun sampai ke rumah nya, dan langsung berbaring di kamarnya. Dia berfikir tentang apa yang baru saja marissa katakan dengan nya.

*apakah cinta itu salah?, apakah cewek hanya di takdirkan untuk cowok?. Jika itu benar kenapa aku mencintai seorang wanita?

Beberapa hari kemudian..

   Hari ini pun sudah tiba, di mana ayah dan ibu Yoko harus pergi ke luar kota. Sebelum pergi dia pun berpamitan dengan Yoko dan Faye yang sudah ada di rumah nya..

Conversation between Faye, Yoko and her parents..

"Yoko kami akan berangkat, jaga dirimu baik-baik ya nak, dengarkan semua perkataan p'faye oke. Jngan nakal"

"Siap boss, Yoko akan menjadi anak yang baik kok tenang aja"

"Ouh iya Faye, kami pergi pergi oke. Kamu serahkan Yoko menjadi tanggung jawab mu, kami percaya sepenuhnya dengan mu"

"Hm baik khun piengfah, khun chet. Berangkat lah dengan aman dan selamat"

  Orang tua nya Yoko pun sudah pergi, lalu hanya tinggal Faye dan Yoko yang ada di dalam rumah tersebut..
Lalu mereka berdua pun memutuskan untuk....

Next?
Give me support na khaa

𝐂𝐚𝐧 𝐈 𝐁𝐞 𝐔𝐫 𝐠𝐟? (𝐅𝐚𝐲𝐞𝐲𝐨𝐤𝐨) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang