Kesadaran

1.1K 138 35
                                    

  Sementara Faye yang kesal dan kecewa, langsung pergi menemui Lux.

Malamnya..

  Faye memutuskan untuk pergi ke bar dan mengajak Lux, karena cuma lux satu-satunya teman Faye yang ada di Vietnam.

Sesampainya di sana, tanpa basa-basi. Faye langsung memesan beberapa botol bir, dan meminum nya sendiri. Hingga membuat Lux sendiri terkejut, karena baru kali ini Faye meminum bir dengan sangat banyak.

"Faye, aku tau kau pasti sangat terluka akan hal itu. Tapi ku mohon jangan sakiti dirimu hanya karena orang lain,"
ucap Lux sambil merasa kasihan dengan Faye.

"Tidak ada gunanya lagi, dia sudah tidak mencintai ku lagi Lux. Dia membenci ku,"
jawab Faye dalam keadaan mabuk.

"Sudah lahh, cukup. Jangan minum lagi Faye. Kau sudah cukup mabuk sekarang,"
ucap Lux dengan khawatir.

"Who cares?, biarkan aku minum beberapa lagi Lux. Aku hanya ingin tenang,"
ucap Faye sambil berusaha merampas minuman itu yang ada di tangan Lux.

"Kau sangat berantakan Faye, sudah cukup. Ayo kita pergi,"
ucap Lux dan langsung menarik Faye untuk keluar dari bar tersebut.

"Aahh gak, gak mau Lux.,"
ucap Faye yang berusaha melepaskan genggaman tangan nya Lux.

  Setelah itu Lux langsung memasukkan Faye ke mobil dengan paksa, karena Faye terus berusaha untuk masuk ke bar itu lagi.

"Oke kita akan pulang sekarang,"
ucap lux.

"Di mana ponsel ku lux?,"
tanya Faye dalam keadaan mabuk.

"Hm ponsel?, aku tidak tau. Di mana tas mu?, "
tanya lux tapi tidak di jawab oleh Faye.

"Huh, kau ini menyusahkan sekali. Aku akan pergi ke bar itu sebentar, aku akan melihat apakah tas mu ada di situ atau nggak. Ouh ya, ingat jangan kemana-mana. Di sini aja, aku akan segera kembali.,"
ucap lux, dan sekali lagi Faye tidak mengubrisnya.

Karena ponsel Faye tidak ada di dalam mobil, lux pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke bar itu. Untuk mememeriksa, apakah ada atau tidak.

  Sementara itu Yoko yang sedang sendiri di kamar, terus berfikir dan merasa bersalah atas perlakuan nya tadi siang dengan Faye.

*p'faye emang salah, tapi aku juga salah. Dia selalu berusaha untuk mendapatkan maaf dari ku, tapi ego ku sangat tinggi untuk hal itu. Apakah kami bisa bersatu kembali?,
ucap Yoko dengan dirinya sendiri.

*tok..tok..tok..

"Hm huhh masuk,"
ucap Yoko dari dalam kamarnya.

*cekrek..

"Yo, apakah aku boleh masuk?.,"
tanya Neko.

"Aku tau itu kau, tadi kan aku udah bilang masuk aja.,"
jawab Yoko.

"Makasih yo,"
ucal Neko.

"Hm ada apa?,"
tanya Yoko.

"Hm gak ada apa-apa kok, cuma lagi badmood aja.,"
jawab Neko.

"Badmood kenapa?,"
tanya Yoko.

"Hm karena boss Faye tadi tidak ada di kantor, padahal aku sudah membelikan nya bunga dan sebuah hadiah untuk nya.,"
ucap Neko.

  Setelah mendengar perkataan Neko, Yoko baru sadar. Bahwa dia ada menyimpan sebuah kotak hadiah yang Faye bawakan sebagai hadiah valentine tadi siang untuk nya.

"Ya hadiah,"
ucap Yoko dan langsung bangkit dari duduknya, lalu dia mengambil tas nya.

"Hm?, hadiah apa?.,"
tanya Neko yang kebingungan sementara Yoko tidak mengubrisnya, dan fokus memeriksa tasnya.

𝐂𝐚𝐧 𝐈 𝐁𝐞 𝐔𝐫 𝐠𝐟? (𝐅𝐚𝐲𝐞𝐲𝐨𝐤𝐨) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang