ʙᴀʀɪꜱᴀɴ ʟᴜᴋᴀ

133 93 4
                                    

"Banyak manusia yang senyumnya dirampas paksa oleh keegoisan tak berbudi."

°❀⋆.ೃ࿔*:・˚ 🐻‍❄️ྀིྀི⋅࿔*:・˚.ೃ࿔ ࣪ ִֶָ☾.

Bunyi gerimis hujan yang jatuh ke tanah kering, menjadi salah satu suara yang terdengar di dalam kelas. Lalu suhu ruangan yang dingin, dan dongengan dari Pak Haris, menjadi suasana yang paling tepat untuk tertidur nyenyak. Namun niat itu selalu diurungkan oleh beberapa murid, terlebih lagi ketika mereka tak sengaja bersitatap dengan Pak Haris yang sedang duduk tegak di kursi guru.

Pak Haris adalah salah satu guru Agama ter-legend, yang tiap mengajar tidak pernah absen untuk mengeluarkan cerita-cerita barunya. Beliau akan selalu marah pada anak-anak yang tertidur ketika ia sedang bercerita. Dan hukuman yang beliau berikan adalah memutar-mutarkan kepala murid yang tertidur dengan kecepatan tinggi. Hal tersebut tidak pernah berubah, hingga akhirnya menjadi ciri khas untuk Pak Haris. Hukuman tersebut sengaja diberi nama 'Baling-baling bambu'. Dan karena hal itu juga lah, Pak Haris dijuluki doraemon oleh teman-teman seangkatan ku.

Aku senantiasa menjaga mataku agar tetap terbuka dan fokus mendengarkan Pak Haris yang masih terus bercerita tentang perkembangan sejarah Islam. Meski aku tak berbohong, menahan rasa kantuk adalah yang paling sulit, terlebih lagi saat dalam kondisi pelajaran berlangsung.

Aku lalu mengaduh pelan ketika Taseefa yang duduk disampingku sudah tak kuasa menahan kantuk dan langsung tertidur begitu saja di atas meja. Mataku melirik takut-takut pada Pak Haris, kemudian merutuk dalam hati. Bagaimana bisa Taseefa berani tidur secara terang-terangan seperti ini? Terlebih lagi ia menempati kursi paling depan denganku.

"AYO BANGUN-BANGUN!! JANGAN PADA TIDUR KALIAN! BAPAK LAGI MENJELASKAN, BUKAN NGEDONGENGIN KALIAN!!"

Aku menggerutu dalam hati. Apa Pak Haris tidak pernah sadar ya, jika waktu tiga jam yang ia habiskan, hanya digunakan untuk bercerita. Itu sebabnya aku selalu merasa bosan dan tidak pernah tahan dengan pelajaran Agama Islam. Padahal di pelajaran lain aku tidak pernah merasa ngantuk sampai separah ini.

"BIARIN AJA YANG TIDUR, KEPALANYA BAPAK UNYENG-UNYENG!!"

Mendengar itu, beberapa murid yang tertidur langsung duduk tegak. Aku juga buru-buru menyenggol lengan Taseefa, supaya ia bangun dan tidak menjadi target hukuman Pak Haris.

"AKMA BANGUN AKMA, ILER UDAH KEMANA-MANA ITU, HADUHH!!" Pak Haris berjalan menuju meja paling belakang, lalu disusul dengan sorakkan murid-murid yang kesenangan melihat kepala Akmal diputar-putar bagai gasing oleh Pak Haris.

Tidak berhenti sampai di Akma, Pak Haris kembali mencari target selanjutnya. Kemudian beliau menemukan Aldi yang tengah tertidur sangat nyenyak dengan lipatan tangan di atas meja. Tidak tunggu lama, Pak Haris langsung menarik rambut Aldi dan memutar-mutarkannya sampai Aldi melotot lebar-lebar.

ALTAR RASA | END ✓ |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang