LSI ¶ 12

5 1 0
                                    

"Anak angkat? Siapa yang anak angkat pak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Anak angkat? Siapa yang anak angkat pak?"

"Kamu tidak tahu kalo Kyai Husain adalah anak angkat."

Fahzan menatap Rafisyqi.

"Saya tidak tahu pak."

"Dulu Kyai Husain pernah tinggal di rumah saya. Saya ingat waktu itu ia datang dengan keadaan nya yang sudah bersedih. Ia bercerita bahwa kakak tirinya berusaha membunuhnya. Tidak hanya itu ayah angkat nya juga ingin menjadikan Kyai Husain sebagai tumbal pesugihan. Dari yang saya dengar Ayah angkat Kyai Husain adalah seorang pedagang kaki lima, ia menemukan Kyai Husain dulu saat dia menjual gorengan, dan Kyai Husain mengemis meminta pertolongan dari orang itu. Orang itu mengangkat nya sebagai anak angkat."

"Lalu apa yang terjadi dengan Kyai Husain pak?"

"Ya begitu yang saya katakan, dia tidak di perlakuan dengan baik, dia di perlakukan tak manusiawi. Saya tidak yakin ayah angkatnya itu adalah manusia."

"Ia di perintahkan untuk mengemis, ketika makan Ayah angkat nya itu membeli roti dari hasil kerja Kyai Husain ia hanya menyisihkan roti basi untuk Husain dan roti yang masih baik untuk Safwan."

"Saya sempat menangis mendengar cerita Husain kala itu."

"Tapi kenapa pesantren itu jatuh ke tangan Kyai Safwan pak?"

"Safwan saat itu datang ke pesantren, saya juga tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Yang jelas setelah itu ia dan istrinya Hanum pergi, dia sempat berpamitan kepada saya. Saya juga prihatin melihat keadaan nya."

"Kapan kejadian itu pak?"

"Sekitar 20 tahun yang lalu. Saya ingin tahu bagaimana keadaan Husain dan istrinya."

"Mohon maaf Pak, saya ingin memberitahu."

Rafisyqi memegang tangan Fahzan berusaha menghentikan manusia itu.

Fahzan hanya mengangguk berusaha meyakinkan Rafisyqi bahwa orang yang saat ini ada di sebelahnya adalah orang yang dapat di percaya.

"Beritahu apa?"

"Saya adalah putra tunggal Kyai Husain. Saya Fahzan Edzard Al-Husain."

"Hah? Benarkah?"

"Iya pak."

"Bagaimana dengan kabar Husain apakah dia baik-baik saja."

"Saya membawa berita duka, Kyai Husain sudah meninggal dunia sekitar satu bulan yang lalu."

"Inalilahi wainnailaihi roji'un."

"Saya datang ke sini untuk mencari tahu tentang pesantren itu. Saya ingin mengambil kembali hak ayah saya yang termakan oleh paman saya."

"Menurut saya kamu harus berhenti Fahzan."

"Kenapa pak?"

"Kamu tahu sendiri dia orang yang kental terhadap hal perdukunan, saya takut kamu akan di serang."

Tanah KonstantinopelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang