أنا على وشك إغلاق الكتاب عليك، لذا اعتني بنفسك جيدًا، ولا ترتكب نفس الخطأ مرة أخرى. سأبحث عن الأفضل بحسب نسخة الله، ويجب أن تجده أيضًا.
____________Sudah satu tahun lamanya pernikahan antara dua manusia itu terjalin, tidak ada pertengkaran di antara mereka berdua, saling memahami saling mengerti adalah prinsip mereka.
Pondok Pesantren Al-Khalid menjadi tempat mereka bersemayam, meski sebuah rumah mahar dari Fahzan sudah ada di tengah kota.
Tetap saja tempat ternyaman untuk mereka tinggali adalah Pondok Pesantren. Rumah itu hanya di huni 5 hari dalam dua minggu.
Zhafira pun mendapat aktivitas baru sebagai pemgajar di pondok pesantren itu.
Ia begitu senang santriwati di sana begitu ramah, meski Zhafira semasa dulu berkuliah di Istanbul University hanya di bekali tidak terlalu banyak ilmu tapi di tempat ini ia seakan ikut belajar tentang ilmu alquran dan hadits, sejarah Islam, fiqih, tafsir dan lain sebagainya.
Ia bahagia dengan jalan barunya.
Ia menutup kelas itu dengan membaca do'a kafaratul majelis sebelum akhirnya ia mengizinkan santriwati itu keluar dari kelas nya.
Ia ikut melangkah kan kaki keluar dari sana menuju ndalem di mana saat ini Fahzan tengah menunggu nya untuk makan siang di sana.
Semua santriwati di sana menunduk begitu melihat hadirnya sosok Ning yang menjadi penyejuk hati mereka.
Zhafira masuk ke dalam bangunan itu seraya mengucap salam.
"Assalamu'alaikum."
Ujar Zhafira menaruh bukunya di atas meja di sebelah pintu ndalem.
"Wa'alaikumussalam."
Ujar Fahzan memberikan tangannya ke arah Zhafira.
Manusia itu mencium nya, Fahzan pun dengan kebiasaan mencium pipi Zhafira.
Masalah S2 mereka menyelesaikan nya selama satu tahun mereka sudah mendapat gelar masing-masing dari Istanbul university.
"Makan dulu yok."
Ujar Fahzan.
"Nggak langsung berangkat ke kota aja mas?"
"Kamu nggak laper?"
"Nggak sih."
"Makan dulu aja, uda udah masak banyak masak mau di kasih ke Rafisyqi semua nya nanti nggak ada sisa lagi."
"Ya udah deh."
Zhafira mengangguk mengikuti langkah sang suami menuju meja makan.
"Khasya sama Kak Rensya dimana? Kok nggak makan?"
Zhafira meneliti tempat itu namun tak menemukan jejak Khasya dan Rensya.
"Mereka ngajak Fara keluar sekalian jalan-jalan."
Ujar Fahzan.
"Kak Zahra sama Kak Rafisyqi?"
"Mereka lagi ke rumah sakit."
"Loh siapa yang sakit?"
"Nggak ada yang sakit Fira. Cuman Aisyah lagi cek kandungan."
Seketika Zhafira menatap Fahzan lamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Konstantinopel
Short StoryDiubah dari "Langit Senja Istanbul" Ke "Tanah Konstantinopel" "Apakah harus saya yang menanggung segalanya di saat semua ini berjalan begitu sulit kenapa saya harus di buat begitu tersiksa jelas jelas kamu yang tidak mengungkapkan nya." Zhafira Anas...