Bel istirahat pun berbunyi, Zhafira mendekat ke arah temannya Nayra.
"Nay."
Nayra menoleh mendapati seseorang yang tengah menatapnya.
"Mau ke perpus nggak, buk Fita nyariin."
"Aku Ra?"
"Iya Nay."
"Kenapa nyariin?"
"Nggak tau tadi buk Fita nya nitip ikut bawa kamu ke perpustakaan."
"Boleh deh, aku juga mau cari novel."
"Ok."
"AWS." Zhafira meringis merasakan denyutan di kakinya yang luka satu hari lalu.
"Kenapa Ra?"
"Nggak ada Nay, yok ke perpus."
"Iya."
"Sejak kapan kamu nulis Samudera Kerinduan Nay?"
"Sekitar empat bulan yang lalu."
"Hebat kamu Nayra, aku juga pengen bikin cerita kayak kamu."
"Bisa kok, yang penting kamu harus banyak baca karangan orang lain. Justru karena itu kamu akan terinspirasi dan menghasilkan karya kamu sendiri."
"InsyaAllah Nay, aku akan lebih banyak belajar bikin karya sendiri."
"Kamu deket ya Ra sama Buk Fita?"
"Nggak kok, cuman sebatas guru dan murid aja."
"Ooh. Kemarin kamu kemana? Aku lihat Zanara, Chelsea sama Vania bawa kamu."
"Hah?"
"Kamu di nggak di apa-apa in kan sama mereka?"
Zhafira terdiam mendengar kalimat itu keluar dari mulut Nayra.
"Kamu di apain Ra sama mereka?" Gadis dengan penampilan tertutup itu menatap Zhafira penuh selidik.
Namun gadis yang di bentak itu jelas belum mau menjawab pertanyaan dari Nayra.
Nayra dengan langkah cepat mendahului Zhafira yang tetap diam.
Zhafira mengikuti langkah Nayra dari belakang, begitu sampai di perpustakaan Nayra tetap diam tak mau menatap Zhafira.
Ia segera melepas sepatunya dan masuk begitu saja ke dalam ruangan dengan rak tersusun itu tanpa mengucap salam.
"Bu, ibu boleh periksa Zhafira nggak bu?"
Bu Fita yang menyaksikan dua muridnya itu berdiri tegak pun menatap mereka bingung.
"Kenapa ibu harus periksa Zhafira Nayra?"
"Ibu tahu, kemarin saya liat Zhafira di bawa sama Chelsea, Vania dan Zanara."
"Saya tidak yakin apa yang mereka lakukan kepada Zhafira, karena hubungan mereka yang sedang tidak baik-baik saja saya yakin pasti ia akan menyakiti Zhafira."
Zhafira mematung mencubit kukunya.
"Benarkah Zhafira?"
Zhafira hanya diam membeku.
"Jawab Ra!" Bentak Nayra kembali.
"Maaf Nay."
Bu Fita mendekat ke arah Zhafira.
"Kamu diapain Ra sama mereka?"
"Maaf bu."
Bu Fita tidak mengerti dengan ucapan maaf dari gadis itu.
"Fira di bully, kemarin Fira di bawa ke gang kosong dan mereka mengeroyok Fira bersama-sama di sana."
"Fira udah nggak bisa mintak tolong bu, karena tidak ada satu orang pun yang lalu lalang dan tulang kaki Fira ke geser Fira nggak bisa jalan buk tapi untungnya kak Fahzan nggak sengaja lewat dan bantu Fira di sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Konstantinopel
Historia CortaDiubah dari "Langit Senja Istanbul" Ke "Tanah Konstantinopel" "Apakah harus saya yang menanggung segalanya di saat semua ini berjalan begitu sulit kenapa saya harus di buat begitu tersiksa jelas jelas kamu yang tidak mengungkapkan nya." Zhafira Anas...