[⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️]
explicit, penetrative sex;
—
Disclosure, alias tempat kerja baruku, bisa dimiliki oleh siapa saja dari keluarga del Rosario, tapi sertifikat kepemilikannya secara sah tertulis atas nama Markelle Devonne del Rosario Villarreal.
Entah ke mana perginya belahan jiwa Z itu setelah kami lulus SMA. Namanya ada di mana-mana, bergaung di telingaku dan di sudut-sudut jalan, tapi perwujudannya terjadi hanya di cerita-cerita Z. Z sedang mengusahakan kepindahannya ke estat karena Marki ingin mengubah penthouse menjadi workspace temporer selama mengerjakan komisi besar bersama pacarnya. Sementara itu, Tristan Desjardins, calon Papa mertua Marki merangkap founder Studio du Lac tempat cewek itu bekerja, sedang mengambil komisi yang lain—komisi yang lebih besar lagi.
Ada kelab mahal yang sertifikat kepemilikannya atas nama cewek itu, tapi dia malah bekerja di perusahaan orang lain. Untuk berpikir Marki kurang kerjaan hanya membuatku tidak ada bedanya dengan Papa.
Dan tipikal keluarga del Rosario pada umumnya, anak-anak tidak bertanggung jawab itu melungsurkan kewajiban mereka pada Z untuk dibereskan—hanya karena Marki pernah berkorban sekali untuk Z dengan gagal masuk Stanford, bukan berarti Z harus berkorban selamanya. Astaga. Lagi pula, dengan uang sebanyak itu seharusnya Marki bisa tetap pergi ke Bay Area dan berfoya-foya. Aku curiga Marki ini memang sengaja mencampakkan status konglomeratnya dan memilih jalan hidup sebagai arsitek.
"Atas nama Marki karena ini semua ide Marki untuk nge-rebuild Styx," Z menjelaskan. "Yang punya Styx itu temenku, tapi dia nggak ada rencana ngurus izin bukanya lagi. Styx dijual ke orang lain, tapi manajemennya jelek, jadi Styx dianggap nggak pernah ada. Sekarang Marki mau bikin Styx-nya sendiri."
Aku ingat Styx pernah beken dari era 2000-an hingga awal 2010 sebelum tempat itu tutup di akhir tahun 2014. Ke sanalah anak-anak dari prep school-ku pergi untuk berpesta. Desain Disclosure agak berbeda dari desain keranjang ikonik Styx, tapi aku bisa melihat sense geometri Marki di sini. Dari bar, dance floor, jarak dari meja-meja ke powder room dan lorong evakuasi, hingga letak ruangan personalia di lantai tiga. Dia tidak mendesain Disclosure sendiri, hanya memberikan brief-nya. Aku tahu cewek-cewek seperti Marki. Mereka laid back, tapi pretensius. Kelab malam tidak boleh berada di bagian atas portfolio-nya.
Ruangan manajerku masih bau cat. Tidak ada tanda-tanda aktivitas di meja atau komputer. Sampai kemarin, yang menjabat posisi manajer adalah sang bouncer yang sekarang adalah tangan kananku. Dia pria berotot yang kepalanya botak plontos, namanya Ximenes. Ximenes bilang jadi manajer hampir tidak ada bedanya dengan jadi bouncer, dan itu menakut-nakutiku selama sesaat. Masa iya aku harus terjun ke dalam perkelahian untuk melerai cewek-cewek yang rebutan cowok, atau sebaliknya, cowok-cowok yang rebutan cewek? Ingat prinsipku? I have no enemies.
Tapi kata Z itu karena Ximenes nggak bisa diam di tempat.
Jadi sudah jelas kalau tugasku secara umum cuma jadi koordinator pesta. Pekerjaan yang cukup keren. Aku tidak perlu masuk setiap hari, cuma empat hari dalam seminggu, dan jabatanku di kelab itu bisa dibilang yang paling tinggi karena TIDAK ada posisi pemilik kelab. Dalam kasus Disclosure, pemilik kelab itu cuma jabatan titular yang diberikan kepada si empunya modal. Alias Marki. Si suka-suka. Jeez, aku benci memberi julukan yang aneh-aneh pada cewek itu, tapi orangnya memang agak sulit ditebak.
Malam itu hari keduaku sebagai manajer baru Disclosure. Aku menatap e-mail terbaru yang kuterima di kotak masuk, aman di dalam ruangan baruku. Sepuluh nama RSVP untuk pesta besok malam. Tapi aku hanya melihat dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Here & After
RomanceJuliette selalu mendeskripsikan Z sebagai cowok yang lebih cocok dijadikan fantasi. Cowok itu tidak pernah menyapanya di koridor sekolah. Cuma tiupan ringan di leher atau karet rambut yang tiba-tiba ditarik saat Z sengaja lewat di belakang cewek itu...