janggal : 13

44 9 5
                                    

"Eh, Sastra.."

"Lo ngapain? Bicara sama siapa?"

"Gue lagi ngomong sendiri, terus lo ngapain di kamar gua? ga ngetuk lagi."

"Lah, lo yang ga denger gue ngetuk pintu lo 5 menit ga keluar - keluar, kirain lo kenapa napa makanya gue langsung masuk aja untung ga di kunci." Jelas Sastra, Lila mengangguk.

"Gue se sibuk itu ya sampai ga denger Sastra." Gumam Lila.

"Lo ngomong apa?"

"Eh ga ada kok."

"Lo habis ngapain?" Tanya Sastra kembali.

"Duh, gue ngomong ga ya? Tapi kalau Sastra pelakunya gimana?" Batin Lila.

"Gue di kacangin mulu perasaan." Kesal Sastra.

"Ga ngapa - ngapain, gue cuman ngelamun aja tadi." Balas Lila berusaha setenang mungkin.

Sastra tertawa kecil, kemudian mengunci pintu dari dalam, Lila waspada.

"Ma.. mau ngapain lo?!"

"Gue tau kok lo habis ngapain." Ucap Sastra terkesan serius.

"Emang gue ngapain?" Tanya Lila kembali.

"Gausah sembunyiin, Lo habis aja ngobrol bareng Jaekar kan?" Balas Sastra sukses membuat kedua mata Lila melotot.

"Kok lo tau?" Tanya Lila tak menyangka.

"Gue juga di datengin arwah Jaekar, dan nyuruh gue kesini." Kata Sastra, Lila mengangguk.

"Jaekar bilang, lo ada petunjuk." Ucap Sastra.

Lila terlihat tak percaya. "Lo bukan pelakunya kan?" Tanyanya.

"Santai ngga kok, dan gue tau lo suka sama kelinci." Balas Sastra.

Lila terkejut bagaiman bisa Sastra tau isi pikirannya. "Gue Sastra asli."

"Dan Jaekar ngasih gue kepercayaan buat bantuin lo." Sambungnya.

"Gua masih ragu.." Jawab Lila.

"Tenang aja, gua ga bakal ngecewain lo." Balas Sastra membuat Lila menjadi yakin.

"Ceritain pelan pelan gimana semua ini terjadi." Pinta Sastra, Lila mengangguk.

Lila pun menceritakan semuanya, mulai dari kejadian dimana ia meminta Jaekar menemaninya ke kamar Chaeri dan pelaku yang Jaekar dan dirinya curigai.

Sastra berpikir keras, ia terlihat tak terkejut. "Udah gue duga pelakunya pasti salah satu dari kita."

"Tapi gue ga nyangka, Machvell yang bunuh Jaekar padahal tingkahnya gada yang bikin curiga."

"Gue juga gitu awalnya, gue juga gamau tuduh mereka, tapi ini kenyataannya, Sas."

Sastra mengangguk. "Terus kalian berdua ngapain di kamar Chaeri?"

FLASHBACK.

Sesaat setelah Jaekar memeriksa kamar Chaeri, ia memberi tahu Lila bahwa kamar Chaeri aman.

Mereka berdua pun masuk ke dalam kamar itu, tak lupa Lila mengunci pintu dari dalam.

"Jae, bantuin gue angkat kasur ini." Pinta Lila, Jaekar mengangguk.

Kasur pun diangkat, Lila segera memeriksa tempat tersebut.

Ia menemukan rekaman suaranya dengan pelaku tersebut sebelum ia di bunuh, dan mendapatkan beberapa kertas, dan juga mendapatkan foto Chaeri sewaktu smp bersama seseorang.

"Dapat!"

"Cepat turunin kasurnya, dan beresin ini semua. Jangan sampai ninggalin jejak apapun." Jaekar mengangguk.

JANGGAL I TXT ITZY ATEEZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang