Malam harinya tiba, Sejak pemakaman tadi Lila menjadi murung, bagaimana tidak ia memikirkan perkataan Chaeri.
"Chaeri ngasih gue kunci kamarnya kemarin, tapi kenapa ini menjadi kebetulan?! Apa Chaeri peramal yang bisa tau kematian seseorang.." Gumamnya, posisi Lila saat ini berada di dalam kamarnya seorang diri dan mengunci dari dalam.
Ia memeluk lututnya, ia benar benar bingung. Ia merasa Chaeri memberinya tanggung jawab.
"Apa gua lakuin yang Chaeri perintah?"
"Tapi gua takut ketahuan.."
"Chaeri kalau lo ada disini tolong muncul, gue bingung gue jadi hilang arah.. setelah apa yang lo ucapin gue ga berani percaya sama siapapun.."
Lila terisak, ia kali ini benar benar hancur, tak pernah seorang pun melihatnya menangis tapi sekarang kondisinya sangat memprihatinkan.
Disaat isakan tangisnya, Lila merasa seseorang berada dibelakangnya.
Lila menghapus air matanya. "Chaer? Itu lo?" Ucapnya pelan.
"Hiks.."
"Li, Hiks..."
Suara isakan tangis itu memenuhi kamar Lila.
Lila mengacak rambutnya. "Lo kenapa Chaer?!" Teriaknya ia mendongak kesana kemari berusaha mencari Chaeri.
"Li, sakit li.."
Akhirnya Chaeri menampakkan dirinya, ia terlihat di dekat tempat tidur Lila dan menatap Lila dengan tatapan sedih.
Lila melihat itu sangat terkejut. "Kenapa penampilan lo kaya gini Chaer?!"
"Li, sakit.."
"Ngomong yang jelas Chaer!"
"Gue di bunuh sama kaya Sean Li.."
Lila menutup mulutnya tak percaya, perlahan air matanya turun kembali.
"Gue sama Sean korban teman kita Li.. Temen kita yang bunuh gua.."
"Chaer.."
"Li, tolong lakuin yang gua suruh, ada bukti disana.." Ucap Chaeri terdengar dingin.
"Gua takut Chaer.. gua takut gagal." Lirih Lila, Chaeri hanya bisa terdiam
"Lakuin semuanya Li, kalau tidak kalian semua bakal jadi korban selanjutnya."
Lila terdiam. "Gue gabisa lama - lama, Li. Pelakunya lagi jalan kesini.." Setelah mengatakan itu arwah Chaeri langsung menghilang.
Benar saja tak lama kemudian, seseorang mengetuk pintu kamar Lila.
TOK TOK TOK
Seluruh tubuh Lila kaku. "Gua bukain ga ya?" gumamnya.
"Kalau gua ga bukain dia bakal lebih curiga dan langsung bunuh gua.."
"Apa yang Chaer bilang pelakunya itu benar ga ya?"
"Gua harus buka, gua harus bersikap biasa biasa aja."
Dengan keyakinan penuh Lila membersihkan dirinya yang sedikit berantakan.
Dan Lila pun membuka pintu tersebut. Ia terkejut siapa yang dibelakang pintunya. "Jaekar?!"
"Lo habis ngapain?" Tanya Jaekar balik.
Lila gelagapan. "Gue.. ga ngapa ngapain kok, lo ngapain kesini?" Tanya Lila mengalihkan pembicaraan.
"Oh iya, Yukaza nyariin lo tuh di dapur, nyuruh lo makan kayanya." Jawab Jaekar, Lila mengangguk paham.
"Yaudah gue pergi dulu ya, cuma itu doang kok." Pamit Jaekar.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGGAL I TXT ITZY ATEEZ
Horror"yang kita lalui semua ini semuanya diluar akal sehat manusia."