Keesokan harinya, Sastra jalan bersama dia karena ajakan dia.
Tanpa Sastra sadari ia masuk jebakan seseorang.
"Lo mau ngajak gue kemana?" Tanya Sastra, ia sedikit curiga.
"Ke taman kota, gue mau ngomong sesuatu."
"Se sore ini?" Dia mengangguk.
Mereka berdua pun pergi ke taman kota.
Kini mereka berdua duduk di kursi taman, Sastra masih tak menyadari bahwa seseorang di belakangnya berusaha membekapnya.
"Lo-" Terlambat. Mereka lebih dulu mengambil alih Sastra.
"Cepat bawa dia ke danau."
Mereka membawa danau dengan Sastra yang memberontak.
Kini mereka berada di danau, dan segera menghempaskan Sastra, Sastra ingin kabur namun makhluk itu terlebih dulu menahan Sastra.
"Wah sialan, ternyata emang bener lo pelakunya bajingan." Bentak Sastra.
Dia memikir keras sebelum menjawab Sastra. "Lo lagi selidikin ini ya? Sama siapa?"
Sastra tak bersuara, bisa gawat jika ia menyebut nama seseorang.
"Pasti orang itu Lila gue bener, Sastra?" Kata Orang itu memancing emosi Sastra.
"Gausah bawa - bawa siapapun, dia bahkan gatau apapun."
"Oh ya? tapi kenapa ya arwah Jaekar sering ke kamar Lila?" Ucap Dia mengatakan seolah olah berfikir.
Sastra tertawa. "Haha, ternyata lo bodoh ya.."
"Maksud lo sialan?!"
"Lo bahkan gatau arwah siapa yang masuk, itu beneran arwah atau makhluk sekutu lo." Setelah mengatakan itu, para makhluk yang menahan Sastra terkejut dan mendapat tatapan sinis dari Dia.
"Awas kalian."
"Haduh, kalau gue malu tuh."
"Brisik!" Dia mengeluarkan pisau dari dalam sakunya.
Sastra panik. "Lo mau ngapain?!"
Dia tertawa kecil. "Sombong lo akhirnya hilang."
"Menurut lo? Gue bagusnya ngapain biar lo langsung tiada?"
Sastra memberontak. "Lepasin!"
"Yaudah lepasin." Makhluk yang menahan Sastra terkejut, terlebih Sastra.
"Boong."
"Anjing."
"Lo kenapa lakuin ini bangsat?!" Teriak Sastra tak menyangka.
"Simple, gue sama dia ikut sekte itu, biar kehidupan gua makmur, dan kebetulan pas sma kita semua berteman yaudah mending kita permainkan aja kalian dulu, kalau langsung bunuh ga seru." Jelasnya
Sastra semakin tak percaya "Ga mung-"
Sebelum melanjutkan ucapannya, Sastra lebih dulu mendapat tusukan dari temannya itu. "Berisik." Setelah mengatakan itu ia membuang mayat Sastra di tepi sungai agar buaya langsung memakannya saja.
Ben masuk tergesa - gesa ke dalam rumah.
"HEH PENGHUNI RUMAH INI, SASTRA MENGHILANG!"
Mereka semua keluar dari kamar dan berkumpul di ruang tamu. "Kok bisa?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGGAL I TXT ITZY ATEEZ
Horror"yang kita lalui semua ini semuanya diluar akal sehat manusia."