"Udah ya, sekarang ayo kita lihat siapa yang bakal bertahan." Sahut Rava.
Rava kemudian melempar pisau dan nyaris mengenai perut Yukaza. "Duh meleset."
"Bajingan!" Kesal Yorald kemudian ia maju untuk memukul wajah Rava.
Tapi sebelum itu, Machvell lebih dulu menahan pergerakan Yorald. "Lawan gue dulu."
Pertengkaran antara Yorald dan Machvell begitu sengit.
Yukaza berusaha melindungi teman - temannya dari jangkauan Rava.
"Mau sampai kapan kalian lihatin gue doang, huh?!" Kesal Yukaza, Yaska dkk pun langsung membantu Yukaza.
Yorald lengah. Ia di lempar oleh makhluk suruhan Machvell.
Rava tak kalah kesal, ia kemudian menduplikat dirinya namun rava duplikat itu terlihat menyeramkan.
Yorald menahan rasa sakitnya. "Kalian menghindar! Mereka makhluk yang gabisa kita lawan."
Rava tertawa remeh. "Cih menyerah juga ternyata."
Yukaza dkk mundur melihat makhluk itu mendekati mereka.
"Bunuh dia dulu." Perintah Rava menunjuk Samuel dan Willian.
"Ap.. apaan!" Teriak Willian.
Makhluk itu mendekati mereka berdua, Yorald berusaha bangkit.
"Berhenti! Atau gue musnahin kalian!"
Mereka terkejut bukan main, terkecuali satu orang.
"Lo hidup lagi?!" Teriak Tiandra tak menyangka.
"Iya gue hidup lagi kenapa? kaget karena pas itu lo udh yakin gue mati?"
"Ga mungkin.."
"Jadi, Tiandra juga pelakunya?" Kata Yukaza tak menyangka.
Tiandra tertawa. "Emang, gue emang pelakunya. Jago juga akting lo waktu itu Sas."
"Terus lo mau apa? mau bunuh gue pake senjata lo itu? Ga mempan, gue bukan manusia lagi. gue udh setengah iblis."
Sastra mengeluarkan buku harian Hyuka. "Yakin? Gue punya buku harian Hyuka loh."
Bagaimana tidak terkejut, Tiandra yakin ia telah membakar buku harian Hyuka yang berisi rahasia dari makhluk seperti Tiandra.
"Apa yang terjadi sebenarnya.." Ucap Havendra sangat terkejut.
"Sebelum lanjut, ijinkan gue kasih tau kenapa gue bisa hidup sekarang."
FLASHBACK
"Gue curiga sama Tiandra.." Sahut Sastra.
Sastra sekarang berada di kamar Yorald.
"Terus gimana dong? Mana dia ngajakin lo keluar lagi." Balas Yorald.
"Gini gue punya rencana, gue yakin banget dia pelakunya. Gue bakal pasang darah palsu di beberapa tempat yang kira - kira bakal jadi sasaran." Jelas Sastra.
"Terus lo harus ikutin gua dari belakang." Sambung Sastra.
"Tapi gue ga mungkin lakuin ini sendiri.."
"Panggil Lila, gue percaya sama dia."
"Lo yakin?"
"Seratus persen! Ceritanya dia yang bakal nemuin jasad gue nanti." Yorald bertepuk tangan.
"Gila! Mateng banget rencana lo." Ucap Yorald.
"Udah, sekarang kita mending bergerak sekarang kita gabisa bikin dia curiga." Yorald mengangguk semangat."
FLASHBACK END.
"Terus yang dikuburin siapa?" Tanya Yaska.
"Ga ada. Peti itu kosong."
Yukaza menganga lebar. "Jadi Lila cuman pura - pura.."
"Benar banget! Dan gue apresiasi aktingnya dia."
"Terus dia dimana?!" Tanya Yukaza.
"Gatau sekarang lagi dimana."
"Dan yeah, kalian pasti kepo kan kemana Yorald akhir - akhir ini? Dia bareng gue tau." Lanjut Sastra kembali.
Mereka semakin terkejut. "Tapi kenapa Yorald ga bisa di lacak?!" Tanya Rava.
Sastra tertawa renyah. "Yorald hacker. Tentu saja dia tau cara gimana kalian gabisa lacak lokasinya."
"Tapi gue kaget sih, Machvell kelihatan anak baik gitu ternyata ngebunuh Jaekar."
Beberapa dari mereka melempar tatapan kecewa. "Gausah kaget, Vell. Yorald berhasil lacak nomor lo pake hp nya Jaekar."
"Sudah cukup! Lo emang dari awal harus di bunuh!" Teriak Tiandra.
"Ups ga sampai disitu, lo yakin ga penasaran kenapa buku diary Hyuka ada di gua?"
FLASHBACK
hari dimana Yorald di panggil Machvell untuk ke kamarnya part 20.
"Rald, gue tau lo bakal kesini."
"Eh? Lo habis ngapain?"
"Gue udah persiapin sesuatu buat lo."
"Ma.. maksudnya?"
"Gue tau lo lagi nyelidikin ini semua diam - diam kan?"
"Karena gue tau lo lagi ngelakuin hal baik, pegang ini lo bakal tau kegunaannya suatu saat nanti."
Hyuka memberikan buku diary kakaknya kepada Yorald.
"Kok lo ngasih gua ini?"
"Didalam buku ini semuanya ada, mulai dari berdirinya sekte ini, cara pembunuhannya, sampai bagaimana sekte ini di hancurkan." Jelas Hyuka.
Yorald mengangguk kaku. "Gue sekarang di bawah tekanan mereka, Rald. dan ga lama lagi gue juga bakal ikut di bunuh." Sambung Hyuka membuat Yorald terkejut.
"Hah?! Ngaco! Lo tau darimana kalau lo bakal dibunuh?!" Kesal Yorald.
"Itu udah pasti, yang gue pegang hal penting. Dan gue tau mereka ngincer gue karena mau buku ini."
"Gue udah duplikat buku ini tapi versi bohongnya, mereka ga bakal buka pasti langsung hancurin." Jelas Hyuka.
"Berarti lo tau dong pembunuhnya siapa?" Tanya Yorald hati - hati.
"Iya. Gue tau semuanya lagi, tapi gue gabisa ngasih tau lo, karena ini ga segampang yang lo pikir, kita ga bisa langsung ngasih tau sesuatu yang penting, seperti yang gue bilang tadi gue di bawah tekanan mereka." Jelas Hyuka.
Yorald berkaca - kaca, ia langsung memeluk Hyuka dan Hyuka membalasnya. "Gue gatau harus ngomong terima kasih kaya gimana, lo bener bener bantu pekerjaan gue, Ka."
Hyuka juga menangis namun tak bersuara. "Gue muak sama munafik mereka, setelah ini balas dendam teman - teman kita, Rald. Mereka bukan manusia mereka bukan teman kita." Sambung Hyuka membuat Yorald bingung.
"Maksud lo?"
"Lo juga tau nanti."
FLASHBACK END
"Hyuka bajingan, udah mati masih nyusahin."
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGGAL I TXT ITZY ATEEZ
Horror"yang kita lalui semua ini semuanya diluar akal sehat manusia."