Bab 23

369 39 3
                                    

"Nggak gua nggak boleh gini terus. Gue harus temuin Mentari." Bintang mulai frustasi karena nomor hpnya di blok oleh Mentari sejak kejadian malam itu.

Ia pun bergegas mengambil kunci mobil dan berniat menemui Mentari di tempat kerjanya yang ia ketahui terakhir kali saat Mamanya menunjukkan video ketika Mentari masih bekerja di cafe.

Sesampainya di cafe yang dimaksud, Bintang kemudian bertanya pada karyawan yang ada di sana karena ia tidak melihat Mentari samasekali.

"Mas Mas. Liat Mentari nggak?"

"Mentari? Mentari siapa Mas?"

Langit mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto wajah Mentari pada karyawan itu. "Ini Mas. Mentari. Bukannya dia kerja disini?"

"Oh ini. Dia udah lama Mas keluar dari sini."

"Hah? Maksudnya?"

"Ya dia udah nggak kerja lagi disini sejak kejadian ribut sama ibu-ibu waktu itu. Pacarnya keren banget sih Mas belain dia didepan bos."

"Pacar?"

"Iya. Eh, tapi nggak tau sih pacar apa bukan. Waktu itu Mentari bener-bener dibikin malu sama customer didepan semua orang, tapi tiba-tiba ada cowok yang dateng belain dia dan bawa dia pergi. Cowok itu juga yang minta Mentari buat resign dari sini."

"Kamu tau siapa cowok itu?"

"Wah nggak tau saya Mas."

"Bagas, lu ngapain sih disini? Itu pesenan pelanggan cepet dianter." Dimas muncul diantara mereka berdua.

"O iya Dim sorry."

"Mas ada perlu apa ya?" Dimas ganti menanyai Bintang karena ia masih berdiri di sana.

"Nggak papa Mas. Saya tadi cuma mau ketemu Mentari. Tapi ternyata dia udah resign."

"O iya Mas. Udah lama resignnya. Mas siapanya ya?"

"Saya pacarnya. Yaudah ya Mas makasih infonya, saya mau pergi dulu."

"Oh iya, iya." Dimas nampak bingung ia seperti tidak percaya bahwa Bintang adalah pacarnya Mentari. "Gua kira cowok yang waktu itu pacarnya Mentari. Ternyata bukan."

Bintang nampak gelisah, terlebih saat mendengar kesaksian salah satu karyawan di cafe tadi. Pikirannya hanya tertuju pada satu orang, Langit. "Masa si Langit lagi? Kenapa dia jadi suka tiba-tiba dateng gitu kalo ada apa-apa sama Mentari? Jangan-jangan dia suka buntutin Mentari selama ini? Tapi tujuannya apa?"

Pikiran Bintang terus berputar-putar. Ia kemudian menelpon Bulan untuk bertanya soal Mentari.

"Halo. Lan."

"Halo Kak. Kenapa?"

"Lan kamu tau nggak Mentari kerja dimana sekarang?"

"Kak Bintang nggak tau?"

"Lan ayo lah. Ini penting banget, aku harus ketemu sama Mentari. Wait, atau jangan-jangan kamu juga nggak tau?"

"Setau Bulan Kak Tari masih jadi admin di perusahaan."

"Lan dia udah nggak kerja di sana. Terakhir kali aku tau dia kerja jadi waitress di cafe."

"Kok Kak Bintang tau? Katanya tadi nggak tau?"

"Bentar. Kamu tau juga soal itu?"

"Huh..." Bulan terdengar menarik napas. "Sebenernya Bulan udah tau, tapi Bulan kira Kak Bintang nggak tau soal itu. Jadi Bulan nggak mau ngomong, karna mungkin Kak Tari nggak mau kalo Kak Bintang tau. Kak Tari aja nggak pernah jujur sama Bulan."

Langit dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang