## Kebenaran yang Terungkap
Marsha lagi-lagi melihat Zee dan Kathrin berduaan di taman rumah mereka. Mereka bercanda, tertawa, dan pada akhirnya, berciuman. Kali ini, Marsha sudah siap. Dia mengeluarkan ponselnya dan merekam kejadian tersebut. Setelah mendapatkan bukti yang cukup, dia dengan perlahan meninggalkan mereka, merasa semakin muak dengan apa yang dilihatnya.
Marsha tidak bisa menahan emosinya. Dia begitu marah, bukan hanya pada Zee, tapi juga pada Kathrin. Adiknya yang selama ini dia sayangi dan lindungi, kini menjadi sumber rasa sakit hatinya. Dia lupa bahwa dia juga melakukan hal yang sama dengan Gita, meskipun tidak sejauh apa yang dilakukan Zee dan Kathrin.
### Pengakuan
Dengan emosi yang masih tinggi, Marsha mengambil ponselnya dan dengan berani mengirim pesan kepada Gita, menceritakan semuanya dari awal hingga saat ini, termasuk video yang baru saja dia rekam.
---
**Marsha:** "Gita, aku nggak bisa tahan lagi. Lihat ini." *Marsha mengirim video Zee dan Kathrin berciuman.*
---
Gita melihat pesan dari Marsha dan tersenyum tipis, seakan dugaannya selama ini benar. Tak lama, dia menelepon Marsha.
"Marsha, tenang dulu," kata Gita dengan suara yang lembut tapi tegas.
Marsha mencoba menenangkan dirinya, tapi emosinya masih memuncak. "Gita, aku nggak tahu harus gimana lagi. Aku benci mereka, aku benci semuanya."
"Marsha, dengerin aku," kata Gita dengan tenang. "Kita nggak bisa ngubah apa yang udah terjadi. Tapi kita bisa belajar dari ini semua."
Marsha terdiam, mencoba mencerna kata-kata Gita. Suara Gita yang tenang dan penuh kedewasaan membuatnya merasa sedikit lebih baik.
## Keputusan Akhir
Setelah mengirim pesan kepada Gita dan menceritakan semuanya, Marsha merasa sedikit lega. Namun, hatinya masih dipenuhi dengan berbagai emosi yang bercampur aduk. Ketika Gita meneleponnya, dia merasa ada satu hal lagi yang harus dia katakan.
"Gita, aku mau putusin Zee," kata Marsha dengan suara yang tegas.
Di seberang telepon, Gita terdiam sejenak sebelum menjawab. "Kamu yakin?"
Marsha menghela napas panjang, mencoba menenangkan hatinya. "Iya, aku yakin. Aku nggak bisa terus begini. Aku juga mau bilang sesuatu lagi..."
"Apa itu?" tanya Gita dengan nada penasaran.
Marsha merasakan jantungnya berdebar kencang. "Gita, aku suka sama kamu. Mungkin ini terasa seperti cinta. Kamu buat aku merasa tenang dan nyaman. Aku nggak tahu harus gimana lagi."
Gita terdiam sejenak, mencerna pengakuan Marsha. "Marsha, aku senang kamu terbuka sama aku. Tapi kita harus realistis. Kita nggak bisa terus begini, nyakitin orang lain. Kita pun nggak ada bedanya Marsha dengan mereka..... sama sama saling menyakiti"
Marsha terdiam mendengar itu, ia sesaat lupa jikalau ia juga menyakiti hati pasangannya.
### Rencana Perpisahan
Setelah mendengar pengakuan Marsha, Gita merasa perlu memberikan saran terakhir. "Marsha, kalau kamu benar-benar mau putus dengan Zee, aku punya rencana. Gimana kalau kita akhiri ini bersama-sama, di waktu yang sama tapi di tempat yang berbeda?"
Marsha terkejut mendengar rencana Gita. "Maksud Kak Gita?"
"Kita putusin mereka di waktu yang sama," jelas Gita. "Aku putusin Kathrin, dan kamu putusin Zee. Dengan begitu, kita bisa mulai lembaran baru tanpa ada rasa bersalah yang tertinggal."
![](https://img.wattpad.com/cover/372204440-288-k89494.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Stories GITA KU
Romance************BANYAK GITANYA**************** PENOKOHAN SESUAI REFERENSI MEMBER