Flashback - Rahasia Gita yang Sebenarnya
Kisah beralih ke beberapa bulan yang lalu, saat Christy pertama kali diperkenalkan sebagai mahasiswa magang di perusahaan. Hari itu, kantor terlihat lebih ramai dari biasanya. Para karyawan berbisik-bisik tentang kehadiran seorang gadis muda yang berwajah manis, dan tampaknya menjadi pusat perhatian. Shani, bos yang terkenal tegas dan disiplin, memperkenalkan Christy kepada seluruh karyawan sebagai adiknya yang akan magang dan membantu sebagai sekretaris.
Christy tersenyum hangat, memperkenalkan diri dengan ramah. "Hai, semuanya! Nama aku Christy. Senang bisa bekerja di sini, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik!" katanya dengan suara ceria yang menular.
Gita, yang duduk di sudut ruangan, memperhatikan Christy dengan seksama. Sejak pandangan pertama, Gita merasakan sesuatu yang berbeda. Ada perasaan yang tumbuh dalam dirinya, yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Christy terlihat begitu ceria dan penuh energi, sangat kontras dengan sikap pendiam Gita. Namun, justru hal itu yang membuat Gita tertarik. Sejak saat itu, senyuman Christy selalu terbayang di benaknya.
Seiring waktu, Gita mulai memperhatikan setiap gerakan dan kata-kata Christy. Dia berusaha mencari alasan untuk bisa berada di dekatnya. Saat Christy duduk di ruang rapat untuk mencatat hasil pertemuan, Gita selalu berusaha mencari alasan untuk masuk ke ruangan yang sama, bahkan jika hanya untuk mengambil berkas atau menyerahkan laporan. Setiap kali Christy berbicara atau tersenyum, Gita merasakan hatinya berdebar lebih kencang. Dia tahu perasaan ini tidak seharusnya ada, mengingat Christy adalah adik dari bosnya. Namun, Gita tidak bisa menghindari perasaan itu.
Suatu hari, Gita memberanikan diri untuk memulai percakapan dengan Christy. Saat itu, Christy sedang menyiapkan kopi untuk Shani di pantry kantor. Gita melihat kesempatan untuk mendekati Christy dan membuka percakapan. "Kamu sering bikin kopi ya? Pasti udah ahli banget," ujar Gita dengan senyum gugup.
Christy tersenyum lebar. "Iya, aku suka banget bikin kopi. Kakak suka kopi juga?" jawabnya dengan antusias.
Gita merasa hatinya melembut mendengar jawaban itu. "Iya, aku juga suka kopi. Rasanya menenangkan," balas Gita. Mereka pun melanjutkan percakapan ringan tentang berbagai hal, mulai dari kopi hingga hobi. Christy bercerita tentang kesukaannya pada seni dan musik, sementara Gita mendengarkan dengan penuh perhatian, merasa semakin tertarik pada kepribadian ceria Christy.
### Mencari Celah
Gita selalu berusaha untuk tetap profesional di tempat kerja, tapi perasaannya kepada Christy membuatnya sulit berkonsentrasi. Setiap kali ada kesempatan untuk berada di sekitar Christy, Gita selalu mencari cara untuk bisa melihat atau berbicara dengan gadis itu. Namun, dengan Shani yang sering berada di dekat Christy, usaha Gita sering kali disalahartikan.
Salah satu momen yang paling diingat Gita adalah ketika dia mencoba untuk sekadar melirik Christy di ruang rapat. Shani dan Christy duduk berdampingan, sementara Gita duduk beberapa kursi di belakang mereka. Saat Shani sedang membahas agenda rapat dengan karyawan lain, Gita memanfaatkan momen itu untuk sekilas melihat Christy. Namun, setiap kali dia melirik ke arah Christy, Shani secara tidak sengaja berada dalam pandangan matanya, sehingga terkesan seolah Gita sedang menatap Shani. Ini membuat beberapa karyawan lain salah paham dan menganggap Gita tertarik pada Shani.
Ada kalanya Gita merasa putus asa karena tidak bisa melihat Christy tanpa terlihat mencurigakan. Suatu hari, saat semua karyawan sedang makan siang bersama di kantin, Gita duduk di ujung meja dengan piring makanannya. Di seberang meja, Christy duduk di sebelah Shani, dengan wajah ceria dan senyum manis yang selalu membuat Gita terpesona. Gita berusaha untuk tidak terlalu mencolok, tapi sesekali dia tidak bisa menahan diri untuk melirik ke arah Christy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Stories GITA KU
Romansa************BANYAK GITANYA**************** PENOKOHAN SESUAI REFERENSI MEMBER