*happy reading*
.
.
.
.
.
.
.Gibran yang duduk ditaman sekolah. Hanya menatap kearah depan. Sepi yang dirasakan
Lisa yang baru saja datang kesekolah melihat Gibran seperti sedih itu
"Kenapa Dia"
"Mellow banget pagi-pagi"
Lisa berfikir "hemmm"
Lisa mendekat
"Suwe ora jamu" Lisa bernyanyi jawa sambil menari kecil dengan tangannya yang dia bisa
Gibran melihat Lisa itu yang mendekat padanya
"Jamu kodong-Kadong" mendengar nyanyian Lisa Gibran sedikit heran
"Suwe ora ketemu....ketemu pisanggg Kodong" mendengar lirik yang salah dari tadi Gibran akhirnya tersenyum
"Suwe ora mas jowo nee. Telorrr" mengakhiri nyanyiannya sambil tersenyum
"Eh bule" Gibran
"Lo ngapain sih" tanya Gibran Lisa hanya tersenyum
"Yaa aku mau bikin kamu happy. Masa pagi-pagi udah mellow kayak gitu, nanti mukanya jelek loo" ujar Lisa
"Enggak kok gua udah gak mellow lagi"
"Yahh berkat nyanyian loo yang ngawur itu" tambahan Gibran
"Serius" Lisa
"Iya. Mau kekantin gak" ucap Gibran Lisa hanya mengangguk
"Ya udah ayuk kekantin. Lagian gua udah laper" Gibran
*Skip kantin*
Dikantin hanya ada beberapa murid mungkin yang tidak sarapan tadi pagi
Lisa hanya memesan roti bakar sedangkan Gibran yang memesan nasi goreng
"Lo sebenarnya kenapa Gib. Pagi-pagi udah ada disekolah. Biasa lo telat" Lisa yang membuka suara
"Biasa"
"Nyokap bokaplo masih aja bandingin lo sama bang rakha"
"Kalau itu pasti dan tak akan berubah"
"Gua heran deh apa sih mau mereka Gib. Padahal lo udah juga prestasi. Lo juga punya bakat. Sedangkan gua bakat gua apa coba"
Gibran dibuat tersenyum lagi
"Lo bukan gak punya bakat hanya saja lo gak mau repotkan" ujar gibran
"Hehheheh"
"Lagian ya Lis lo gak punya bakat aja orang tua lo udah bangga. Apalagi lo punya pastinya bangga bener tuh" Gibran
"Laa gua gak punya bakat apa-apa pasti udah dianggap sampah. Ini hanya udah seperti dibuang" ucapnya
"Mirisss banget" Lisa
"Nih ya lo tadi bikin gua ketaw sekarang lo ngasihani gua ceritanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
waktu tak sama [HIATUS]
Teen Fictionaku yang mempunyai sejuta cita-cita namun cita-cita itu pupus olehnya aku yang dihadapkan oleh kenyataan yang tak pernah aku inginkan disini aku berdiri sendiri walaupun banyak orang disampingku disini aku yang tertawa namun banyak menyimpan rahasi...