*happy reading*
.
.
.
.
.Setelah mengetahui hal itu Gibran semakin menjadi orang pendiam. Dia semakin banyak pikiran
Antara takut mati dan takut tidak mendapatkan kasih sayang.
Bangun pagi namun dia tidak langsung beranjak dari kasurnya. Melihat langit-langit kamarnya
"Bisa gak nya nanti sebelum mati peluk bunda. Dicium papa. Makan masakan bunda"
"Tapikan masih parahan Rakha ya kenapa gua mikirnha terlalu jauh banget. Penyakit gua karena ulah gua sendiri"
"Tuhan kok dikabulin permintaan ku sih. Sekarang aku sendiri yang bingung"
"Antara sembuh atau menemui mu" gumam Gibran dikamarnya
Ceklek (suara pintu terbuka)
"Ehh den Gibran udah bangun mbok (tukang masak) pikir sebelum. Mau mbok bangunin"
"Udah kok mbok"
"Aden sekarang berangkat siangnya msu camping nih yeee" gurau mbok itu sambil membuka gorden kamar Gibran agar cahaya masuk
"Mbok mah bisa aja"
"Mau dimasakin apa biar mbok bikinin"
"Mau dimasakin bunda"
"Kalau itu mbok gak bisa bantu"
"Hehehhe bercanda mbok. Bunda sekarang dimana mbok"
"Lagi didapur"
"Masakin Rakha ya pastinya"
Mbok tau jika Gibran juga ingin sekali merasakan seperti rakha. Dimasakin disayang sampai Salma meninggal dunia artis hanya untuk merawat Rakha
Mbok hanya tersenyum ke Gibran menandakan ucapan Gibran betul
"Gibran mau dimasakin ayam kecap boleh mbok"
"Boleh mbok bikinin Aden mandi dulu ya. Nanti turun kebawah" ucap mbok
Gibran bersemangat dia tau jika tidak akan bisa menggantikan posisi Rakha sekeras apapun dia usaha
20 menit Gibran selesai dia mau menuju dapur yang dijanjikan oleh mbok
Sebelum kedapur dia melihat Rakha sarapan yang disuapin oleh Bunda dikamar nya
GIBRAN hanya tersenyum "sesayang itu bunda sama elo" batin Gibran
Gibran tak mau berlama-lama disana
"Mbokkkk. Udah selesai" teriak Gibran yang bersemangat
"Nihhh udah selesai untuk aden yang paling ganteng ini" mbok langsung menaroh ayah kecap itu dimeja makan
"Nih nasinya masih anget tadi mbok siapin. Biar gak panas juga gak dingin" mbok yang perhatian dengan Gibran
"Mbok suapin" minta Gibran
KAMU SEDANG MEMBACA
waktu tak sama [HIATUS]
Teen Fictionaku yang mempunyai sejuta cita-cita namun cita-cita itu pupus olehnya aku yang dihadapkan oleh kenyataan yang tak pernah aku inginkan disini aku berdiri sendiri walaupun banyak orang disampingku disini aku yang tertawa namun banyak menyimpan rahasi...