*happy reading*
.
.
.
.
.
.Mereka berjalan menusuri hutan mencari jalan keluar
"Bang lo dinginnya" ujar Gibran melihat Rakha seperti kedinginan jangan lupa Rakha tadi sore habis kejebur didanau
Dia langsung melepaskan jaket yang dia kenakan
"Lo pakai jaket gua"
"Gak usah Gib. Gua gapapa kok"
"Pakai bang. Gua takut dia lo sakit gua yang dimarahin" hal itu membuat Rakha menurut
"Udah gelap Gib" Rakha Gibran mengangguk
Sesekali dia meremas pinggang kirinya
"Gib masih sakit ya" tanya Rakha Gibran hanya mengangguk
"Gapapa mungkin hanya nyeri saja. Nanti juga sembuh"
Gibran mengeluarkan ponselnya menghubungi teman-teman tak bisa tidak ada sinyal untung baterai masih banyak jadi untuk senter
"Akshhhh" Rakha memukul pelan kepalanya
"Bang" Gibran sedikit panik melihat muka Rakha yang sudah pucat
Melihat jamnya 8 malam
"Bang sekarang seharusnya abang minum obat. Tapi Gibran gak bawa obatnya""Gua gapapa kok"
"Tapi bang.."
"Udah ayuk lanjut jalan" Rakha namun Gibran kuatir
Gibran berjalan pincang
"Bang seperti nya ini bisa buat kita naik keatas" Gibran menemukan jalan yang bisa di endaki
Namun Rakha masih memegangi kepalanya
"Bang kamu bisa kan" Rakha mengangguk lemah
"Gua bantu ya bang. Lo harus naik gua gak mau lo ketinggalan" ujar Gibran
"Gua naik dulu lo ikuti injakan gua" Gibran lebih takut jika Rakha terjatuh dari pada dia
"Iya Gib"
"Lo harus kuat" Gibran melihat Rakha yang semakin pucat itu
Gibran berhati-hati menginjak dia harus mencari aman agar Rakha juga bisa
Untuk kaki dan pinggang yang sakit dia sudah tak peduli sekarang yang dia pedulikan hanya bagiamana dia keluar dari sana
Mereka hampir sampai diatas. Rakha terpeleset kembali untung nya Gibran dengan cepat menangkap Rakha
"Ayo bang gua tau lo bisa" Gibran menyelamati Rakha
Mereka kembali mendaki dengan susah payah
"Akhirnya kita keluar dari jurang" Gibran
"Akhshshhs" teriak rakha semakin sakit memegangi kepalanya
"Bang bang" Rakha yang hampir pingsan
KAMU SEDANG MEMBACA
waktu tak sama [HIATUS]
Teen Fictionaku yang mempunyai sejuta cita-cita namun cita-cita itu pupus olehnya aku yang dihadapkan oleh kenyataan yang tak pernah aku inginkan disini aku berdiri sendiri walaupun banyak orang disampingku disini aku yang tertawa namun banyak menyimpan rahasi...