*happy reading*
.
.
.
.
.
."Bang ular bang" Gibran memegang tangan Abang ya
"Tenang jangan panik" mereka berjalan mundur
"Mana Gede bener" Gibran
Mereka tetap berjalan mundur
"AKHHHHHH"
Mereka terpeleset dan jatuh kejurang itu. Bergelinding Rakha yang sudah pingsan disana. Sedangkan Gibran masih jatuh
*BLUKK* suara menabrak mohon
"AKHSSS" Gibran menabrak pohon bagian pinggang kirinya
"sa-sakit" Gibran sambil menutup matanya
*Disisi lain*
"Kak kok mereka gak balik-balik ya" Lisa
"Iya Lis kita susulin aja gimana" Mala dan Lisa langsung masuk ke hutan juga
"Gua takut kak" Lisa
"Jangan takut kita harus cari mereka Lis" Mala
"GIBRANN"
"RAKHA"
"KALIAN DIMANA"
"WOWWW GIBRAN RAKHA"
Teriak Lisa dan Mala itu Entah berapa jauh mereka berjalan
"Kak apa lebih baik kita cari bantuan ini mau gelap. Nanti malah kita yang nyasar" saran Lisa
"Bener kata Elo Lis" melihat keatas apa lagi sinar matahari disitu tidak terlihat karena banyak pohon-pohon
Mereka berjalan keluar kembali
"Kak bentar" Lisa merasakan menginjak sesuatu
"Kenapa Lis" Mala melihat Lisa mengambil kalung itu
"Punya siapa?, kamu tau" Lisa memberikan ke Mala
Mala melihat nya "Rakha. Ini punya Rakha aku yang memberikan ini" Mala histeris
"RAKHAAAA KAMU DIMANA SAYANG"
"GIBRANNN" Lisa
"Lisss ini gimana"
"Apa mereka jauh ke jurang" karena mereka ada ditepi curang itu Mala melihat ke bawah tidak melihat apapun
"Gak-enggak kak. Mungkin mereka sudah keluar dari sini" Lisa masih berfikir positif
"Tapi kalung Rakha dekat curang Lis"
"Udah kami mereka tidak kenapa-kenapa kita harus nyakin itu" Lisa peluk Mala menggelengkan kepalanya didekapan Lisa
"Kak tenang kak kita ke camping dulu cari bantuan" Lisa menenangkan mala karena Mala sudah menangis disana
"Ayok kak kita harus keluar cari bantuan"
Mala menututi perkataan Lisa mereka keluar dari sana terlebih dahulu.
Tenda mereka sudah selesai dibongkar
"Itu Lisa sama Mala" ucap siswa itu menunjuk mereka
"Kalian dari mana kita nungguin kalian" guru itu
"Kenapa Mala nangis"
"Pak Gibran dan kak Rakha udah disinikan" Lisa yang terlihat panik
"Loo mereka tidak sama kalian" Soni
"Bearti mereka belum kesini" Mala semakin histeris
"Kita harus cari mereka pak. Saya menemukan ini di dekat curang" Mala menunjukkan kalung itu
"Ini punya Rakha pak saya takut jika mereka jatuh" Mala sambil menangis
"Ini sepertinya kenapa kok bisa Gibran dan Rakha kehutan kan Gibran tadi ambil air" Irsyad
"Terus kenapa kakak bisa bayah kuyup mal" Devi
"Ceritanya panjang. Sekarang kita cari mereka dulu ayokk" Mala
"Kak sebaiknya kamu ganti baju dulu ayo" Devi
Pak guru memanggil para bantuan karena tidak tau hutan disana para warga ikut mencari. Sebagian murid dipulangkan terlebih dahulu
Sebagaian lebih ke laki-laki yang banyak ikut mencari Gibran dan Rakha
*Kondisi Rakha dan Gibran*
"Ehggg" Rakha Terbangun dari pingsan nya pertama kali dilihat adalah pohon rindang
"Akhhss" menemukan sikut dan beberapa bagian tubuhnga terluka
Dia mencoba mengingat kembali yang dia alami dan dia menoleh kanan kiri
"Gibran" Rakha mengingat mereka berdua terpeleset dari curang
Rakha langsung mencari adeknya menoleh kanan kiri. Dia mencoba berdiri diperkuat dari tangannya yang merambat kepohon
"Aksss sakit banget" kepalanya terasa berdenyut kencang
Rakha bergeleng agar rasa nya menghilang namun tetap saja
"Jangan sekarang pliss adek gua belum ketemu" sambil memukul pelan kepalanya
Rakha berjalan turun dengan hati-hati sambil melihat kanan kiri
"Gib-GIBRANNNNN" teriak Rakha yang melihat Gibran dekat pohon itu
Rakha langsung menuju ke Gibran dengan hati-hati
Dia membalikan badan Gibran dan memangku kepala Gibran
"Gib bangun gib" menepuk pelan Gibran
"Gib kamu denger Abang kan"
"Hiskk (Rakha menangis) Gib ayo bangun jangan kayak gini Gib"
Dia mengecek semua badan Gibran, Gibran tergelinding jauh dari padanya dan dia menabrak pohon
"Gibran n bangun hiskkk..... Gua gak mau loo ninggalin gua Gib" Rakha semakin menangis dan memeluk adeknya karea Rakha rasa tidak menemukan tanda-tanda disana
"TOLONGGGGGG TOLONGGGG SIAPAPUN DISINI TOLONGGGG" teriak Rakha ketakutan disana
"Gib bangun gib. TOLONGGGG" Rakha merangkul adeknya dari tadi Gibran masih memejamkan matanya
"GIBRANNNNNNN" teriak ramah sekencang-kencangnya
"Eguhhh" Gibran terbangun
"Gib. Alhamdulillah loo sadar"
"Bangg" pertama kali Gibran adalah Rakha yang sedang memangku ya
"Akhss" Gibran merasa pinggang bagian kiri nya sakit yang mencoba duduk sendiri
"Gib kenapa apa yang sakit"
Namun Gibran tidak menjawab dia hanya menggelengkan kepalanya dan merepas pinggangnya
"Sa-sakit" ini pertama kali Gibran mengeluh ke Rakha
"Sabar ya kita harus Keluar dari sini" ucap Rakha Gibran masih belum mengerti
"Kita habis jauh Gib lo lupa"
"Oh iya bang. Baru ingat"
"Bisa jalan gak" tanya Rakha Gibran menggangguk pelan, sebenarnya Rakha juga menyembunyikan rasa sakitnya agar Gibran tidak mengetahui jika dia sakit
____🌹🌹🌹____
Komen dan votenya
KAMU SEDANG MEMBACA
waktu tak sama [HIATUS]
Roman pour Adolescentsaku yang mempunyai sejuta cita-cita namun cita-cita itu pupus olehnya aku yang dihadapkan oleh kenyataan yang tak pernah aku inginkan disini aku berdiri sendiri walaupun banyak orang disampingku disini aku yang tertawa namun banyak menyimpan rahasi...