*happy reading*
.
.
.
.
.1 bulan lebih kemudian
"GIBRAN" teriak Irsyad dan Soni
"Gak usah teriak-teriak" Gibran
Istirahat ke dua Soni dan Irsyad begitu bersemangat mendengar Gibran kembali bergabung ke tim basket
"Kenapa gak kemarin-kemarin aja sih Gib loo gabung lagi. Kan gak kalah sekolah kita" Soni
"Gua cuma mau lihat bagaimana ketua baru mimpin ternyata malah babak belur kalah duluan jahahhahah" tawa mereka berdua
"Yee jangan ketawa loo ya" Soni
"Btw bagaimana keadaan abang lo"
"Mendingan"
"Luka cambuk lo udah di obatin kan" Irsyad membuat Gibran terdiam
"Hehehehe" Gibran mengingat
"Gib kalau infeksi bagaimana" Soni
"Jangan keras-keras napa sih"
Flashback
Gibran yang dari saja pulang bermain dengan teman-teman nya.
Jam 10 malam
"GIBRANN" Fatir
"Papa kenapa" melihat Fatir sepertinya marah
"DARI MANA KAMU"
"Main pa. Kan Gibran udah izin" Gibran dengan santainya.
"IZIN, TAPI SAYA TIDAK MENGIZINKAN MU UNTUK PERGI"
"Kenapa papa marah seperti ini" Gibran yang tidak mengerti
"KAMU TANYA KENAPA SAYA MARAH DENGANMU. KAMU TAU ABANGMU HARUS DILARIKAN KE RUMAH SAKIT KARENA KAMU"
"Bukankah ada Bunda dirumah"
"KAMUU MASIH BISA MENJAWABNYA. SINI IKUT SAYA" Fatir sepertinya sudah bener-bener marah dengan Gibran menyeret Gibran kegudang
Fatit langsung melempar Gibran kegudang
"DENGER YA GIBRAN BUNDA KELUAR SAYA KERJA. DIRUMAH GAK ADA SIAPAPUN. TERUS KAMU YANG SAYA ANDALKAN UNTUK MENJAGA ABANGMU TAPI KAMU TIDAK SAMA SEKALI BISA DIANDALKAN" Fatir sambil melepas sambuknya
"Papa mau ngapain" Gibran seperti ketakutan ini pertama kali nya melihat Fatir begitu marah dengannya
"TENGKURAP KAMU"
"Enggak pa"
Fatit meraih tubuh Gibran agar dia tengkurap
CRASSS
"INI PELAJARAN BUAT KAMU YANG MAIN-MAIN"
CRASS
"INI BIAR KAMU BISA MENGHARGAI WAKTU"
CRASS
"INI BUAT KAMU AGAR TIDAK MENGABAIKAN PERINTAH SAYA"
CRASS
"INI BUAT KAMU AGAR KAMU TIDAK DURHAKA"
4 cambuk an membuat Gibran kesakitan jujur ini pertama kali mendapatkan itu
Fatit tidak pernah turun tangan sampai begini.
Gibran yang dari tadi teriak pun tidak didengarkan olehnya karena Fatir sudah terlalu emosi
"SEKARANG KAMU TIDUR DISINI TIDAK ADA MAKAN SAMPAI PAGI" ucap terakhir Fatir dan meninggal Gibran yang lemas dilantai
"sa-sakit" melihat Fatir keluar dari gudang dan menutup pintunya
"Gib udah 3 hari gua takut infeksi" Irsyad
"Udah diobatin kok. Tenang aja" Gibran
Setelah mendengar Rakha sakit tumor papa bundanya lebih memperhatikan Rakha dari pada dia
Satu bulan Gibran menderita. Dia tidak bisa keluar kemana-mana dan
Dia harus makan yang dimakan Rakha. Dia tidak bisa requestDia juga sering memakan mie doang karena bundanya sering memasak untuk Rakha
Sepertinya papa bundanya sudah bener-bener melupakan nya,ujian terberat bagi Gibran
Gibran hampir mati 3 hari lalu. Fatir sampai pagi tidak kunjung membuka pintu gudang
Untung ada pak Jo yang menolongnya. Dan para pembantu yang merawat Gibran setelah kejadian tersebut
"Gib. Gibran lo ngelamun" Soni
Gibran hanya mengingat
Flashback
Pagi itu dimana Gibran dan Rakha hendak berangkat kesekolah
Gibran melihat ada makanan dia membukanya ada surat
*Untuk Abang Rakha dimakannya bang. Bunda masakin bibi lagi pulang kampung, bunda dan papa ada keperluan diluar* Gibran membaca itu
"Punya Gibran dimana bun" Gibran bertanya namun disitu hanya ada dirinya sendiri
Dan Gibran memutuskan memasak mie karena hanya itu saja yang dia bisa masak
Gibran memakannya tinggal setengah tiba-tiba ada Rakha yang duduk dihadapan nya
"Kok makan mie gib" tanya Rakha
"Pengen aja" bohong Gibran jujur pun nanti yang salah Gibran
Rakha memikirkan itu dan bisa-bisa menyakitnya nambah parah Gibran lagi yang kena
" Masih Pagi gak baik"
"Udah makan tuh makanan elo. Punya gua juga udah habis" ujar Gibran
"Berapa mie itu tadi"
"3"
Rakha hanya menghembus napasnya dan makan
Gibran sengaja memainkan telvonnya
"Enak?" Tanya Gibran melihat Rakha menikmati makanan nya
Untuk surat itu, Gibran membuangnya karena sakit aja kalau dirasakan kenapa hanay Rakha saja yang dibuatkan
Apakah Gibran tidak ada dipikirannya
"Enak banget masakan bunda" Rakha
"Kok lo tau itu masakan bunda" Gibran
"Gua udah hafal mah" ucap Rakha
Rakha dan Gibran berbanding terbalik.. Gibran sama sekali tidak mengenal masakan bundanya
"Gibran tuhkan loo ngelamun" Irsyad
"Maaf-maaf gak fokus" Gibran
"Banyak masalah kayaknya hidup lo gib" Soni
"Kalian taulah" Gibran
"Hemmm bagaimana jika nanti kita latian basket" Soni
"Gua kayaknya gak bisa kan gua sa..."
"Bisa kok kan Abang Lo nanti ada rapat OSIS" Irsyad Gibran belum menyelesaikan bicaranya
"Serius lo" Gibran
"Kita udah riset kali Gib. Jadi tenang saja, lo gak akan dimarahin" Soni
"Kalian emang the best deh" Gibran
_____🌹🌹🌹_____
KAMU SEDANG MEMBACA
waktu tak sama [HIATUS]
Teen Fictionaku yang mempunyai sejuta cita-cita namun cita-cita itu pupus olehnya aku yang dihadapkan oleh kenyataan yang tak pernah aku inginkan disini aku berdiri sendiri walaupun banyak orang disampingku disini aku yang tertawa namun banyak menyimpan rahasi...