*happy reading*
.
.
.
.
.Blurrrrr (suara air disiram dimuka)
Gibran sontak langsung kanget dan terbangun dan melihat 3 preman yang ada didepannya
"Siapa kalian" ujar Gibran dan merasa tangannya ikat dibangku itu.
"Hey adek manis" bos preman tersebut sebut dia Tommy
Gibran yang dahunya disentuh langsung membuang muka
"Kenapa lo ngulik gua" dengan nyolot
"Ganas juga nih bocah" preman 1 menjambak rambut Gibran
"Akhsss" teriak Gibran
"Fatir masih kenal guakan. Tentu masih ingat wajah gua"
"Fatir lihat ini lihat"
"Ajar dia" Tommy
Satu preman memvidio 2 preman mengajar Gibran
"Uhukkk uhukkk" Gibran berbatuk-batuk
"Fatir aku akan bikin kamu merasakan apa yang aku rasakan"
"Jika saja kamu tidak memutuskan kontrak denganku mungkin anakku masih ada. Aku akan bikin anakmu ini mati jahahhahah" tertawa keras Tommy dicamera
"Lo kok senyum" preman 3 yang bagian memvidio melihat Gibran tersenyum
"Om om. Om mau bikin papa saya menyesal jhahhahah percuma om" ujar gibran
"Maksud kamu"
"Seharusnya yang om culik bukan saya tapi abang saya"
"Papa saya cuma sayang sama Abang saya. Kalau om mau butuh saya butuh sekarang"
"Kalau om gak percaya kirim aja vidionya ke papa. Aku pengen lihat apakah papa akan kesini"
Prankk (tamparan Tomy untuk Gibran sambil Gibran mengeluarkan darah dari sudut bibirnya)
"Gua gak peduli abang lo atau elo. Yang mending anak Fatir mati. Kalau lo gak bikin Fatir nyesel gua akan nyulik Abang elo PAHAM" ujar Tommy
"Satu lagi saya yang akan bikin hidup papa mu menderita. Jadi looo baik-baik aja disini" ujar Tommy sambil menepuk pelan pipi Gibran.
Tommy menghadap kamera
"Nyawa dibalas dengan nyawa" ujar Tommy sebelum vidio itu dimatikan
Gibran seperti sudah pasrah
"Kirim foto ke fatir" perintahnya
"Siap bos"
"Jaga dia"
"Siapp"
*Rumah sakit*
Rakha yang sudah ada diruangan Operasi 1 jam lalu Salma dan Fatir menunggu diluar
KAMU SEDANG MEMBACA
waktu tak sama [HIATUS]
Teen Fictionaku yang mempunyai sejuta cita-cita namun cita-cita itu pupus olehnya aku yang dihadapkan oleh kenyataan yang tak pernah aku inginkan disini aku berdiri sendiri walaupun banyak orang disampingku disini aku yang tertawa namun banyak menyimpan rahasi...