*happy reading*
.
.
.
.
.
."Rakhaa" teriak Mala mengejar Rakha. Setelah mendengar cerita Lisa Rakha langsung pergi begitu saja
"Rakha lo mau kemana" Al yang menahan Rakha
"Sayang kamu gak bisa pergi gitu saja. Masuk masuk kelas" Mala sudah memegang tangan Rakha
"Rak jawab kita" Kevin
"Gua harus pulang. Banyak pertanyaan diotak gua yang harus orang tua gua jawab" ujar Rakha
Kevin melihat jam tangannya.
"Gerbang udah ditutup 5 menit lagi bel. Loo mau pulang gak akan bisa Rakha" Kevin
"Tapii gua mau....."
"Rakha nanti loo tanya keorang tua lo. Sekarang lo fokus dulu sekolah"
"Ini tentang Gibran kalau loo semua tau"
"Kita ngerti Rakha namun loo pulang Sekarang juga percuma" Al
Rakha kesal dengan itu semua
"Teserah" Rakha langsung meninggal temannya menunu kelasnya
BRUKKKKK (suara tabrakan)
"akhsss anjing" pemuda itu terjauh
Rakha juga ikut jauh. Pemuda itu bangkit semua tak percaya yang mereka lihat
Melihat pemuda tersebut sedang membersihkan atau perapian bajunya
"Gib...." Al karena Rakha sendiri masih menatap namun tak bersuara
"GIBRANNN" pemuda itu sebelum Al melanjutkan bicaranya
"Capek gua dari turun montor sampai nyasar cari ruangan guru dipanggil Gibran melulu perasaan" ngocelnya
"Gua Dafi. Aksa Dhafian Pratama pindahan dari Singapura hari ini karena bokap ada tugas di Indonesia" pemuda itu memperkenalkan diri
Semua masih terdiam
"Salah nih gua memperkenalkan diri" ujarnya kembali
Tiba-tiba Lisa datang kemereka melihat Dafi kembali
"Bentar Elo yang meluk gua waktu di Singapura kan" ujar Dafi
"Elo kok ada disini" ujar Dafi
"Gua sekolah"
KAMU SEDANG MEMBACA
waktu tak sama [HIATUS]
Teen Fictionaku yang mempunyai sejuta cita-cita namun cita-cita itu pupus olehnya aku yang dihadapkan oleh kenyataan yang tak pernah aku inginkan disini aku berdiri sendiri walaupun banyak orang disampingku disini aku yang tertawa namun banyak menyimpan rahasi...