chapter 34 [S²] OFFICIAL

287 20 8
                                    

Di markas AODRA BESAR,mereka lagi perencanaan buat Ian nembak Kanglim.Ian gak mikir sendirian dia di bantu sama anggota inti.

"Lu nembak aja,kita bagian nge suprise sin aja.nembak nya pas Istirahat aja gimana?"ujar Lintang.

"Lin,lu udah balik aja kesini. Ziel nya gimana oon."

"Udah ada bokap sama nyokap nya kok jadi gua balik lah. Ziel nya juga udah sehat.malahan dia udah balik tadi.

"Oh gitu,"

"Suprisein gimana maksud lu Lin?" tanya Ian mengangkat satu alisnya ke atas,ya iyalah ke atas masa ke samping.

"Liat aja besok,tenang pak ketua kita udah nyiapin semua nya,lu tinggal nembak ibu ketua aja."sahut Raffa.

Ian semakin penasaran apa yang bakal di rencanakan oleh anggota nya.dia juga gak sabar buat besok jadi nya.

Mereka semua pun akhirnya tertidur.

sampai pada hari besok nya..

Ian terbangun terlebih dulu, sementara teman teman nya masih pada molor,mereka itu tidurnya jelalatan ada yang pindah dari kasur ke lantai ada yang jengking,ada yang gantung di tembok atas.

gak semua itu cuma bercanda doang.

Ian membangun kan teman teman nya.mereka itu kalo tidur kaya mati gak gerak gerak soal nya kalo di bangunin.

"Masih ngantuk Ian,napa sih bangunin."kata Bima dengan suara khas orang bangun tidur.

"Udah pagi goblok,bangun ntar telat sekolah nya kita."

Mereka langsung bangun mandi sarapan habis itu siap untuk berangkat ke SMANDA.mereka kebut kebutan di jalanan.udah kaya punya sendiri ya jalanan nya.

Kebetulan mereka sampe Kanglim juga baru sampe di sana.

"bareng sama kakak lu kan?"tanya Ian, Kanglim mengangguk."iya,kan gue udah bilang semalem sama lo."

Kanglim melihat ada sebuah luka di dahi Ian."Ian bibir lo kenapa?"tanya Kanglim.

"Nggak papa gua habis jedotan ciuman sama aspal," bohong Ian berbohong padahal luka yang di dapat kan itu adalah dari seseorang yang pasti adalah dari keluarga nya sendiri.

"Romantis juga ya Lo sama aspal nya,"
Ujar Kanglim.

"Gua mau nya ciuman nya sama lu, bukan sama si aspal"

"Udahan dulu yuk bucin nya kita masuk dulu kasian orang orang yang masih belom punya pawang."

Ian dan Kanglim di dorong dorong agar cepat masuk ke dalam kelas.

Mereka duduk di bangku nya masing masing. Axel mengganggu Kanglim dia melemparkan sebuah kertas pada Kanglim. Kanglim yang merasa terganggu pun akhirnya dia ikut juga membalas lemparan pada Axel

Gak tau aja ada yang lagi ngawasin dengan tatapan seperti hewan buas.

"Siapa yang gak berangkat hari ini?"
tanya bu dira.

"Indra bu,soal nya orang nya gak ada di bangku nya."ucap salah satu dari murid.

"Sama Ziel bu,dia sakit udah dari kemaren dia izin nya itu udah ada surat nya."

"Ada yang tahu Indra kemana?"
semua murid terdiam.mereka gak ada yang tahu Indra kemana.pikiran mereka palingan bolos.atau ada hal yang penting.

"Ya udah ini ibu anggap Indra alfa,dia gak ada surat ataupun izin di grup."

Setengah pelajaran Ian mengambil ponsel nya dan mengechat Kanglim,
aneh.

Setengah pelajaran Ian mengambil ponsel nya dan mengechat Kanglim,aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIA IANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang