chapter 47 [S²] PESAWAT KERTAS

251 15 0
                                    

☆☆☆

47.PESAWAT KERTAS

"Walaupun tubuh ku di situ,Tetapi pikiran ku terus mengembara ke Ian, Sungguh,Aku tidak pernah berpikir akan mencintai orang lain selain Ian,
Aku hanya ingin Ian,"
- Kanglim Bimantara

"Walaupun tubuh ku di situ,Tetapi pikiran ku terus mengembara ke Ian, Sungguh,Aku tidak pernah berpikir akan mencintai orang lain selain Ian,Aku hanya ingin Ian,"- Kanglim Bimantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ian bersenandung kecil sambil menunggu Kanglim keluar dari rumah nya.Pandangan nya melirik sekilas ke arah jam yang melingkar di tangan nya,Laki laki itu sudah menunggu hampir lima belas menit lama nya.

Diam diam seseorang mengamati Ian Dia tersenyum tipis,Kemudian kembali masuk kedalam rumahnya.

"Jemputan lu udah di depan tuh," tutur Dohyun.Kanglim mengerutkan dahi nya bingung.

Hanya satu orang yang kanglim kenal yang menggunakan parfum berbau maskulin,"Ian?"panggil Kanglim.

Ian menoleh kearah sumber suara.
"Kata nya kamu gak kesini?"

"Lu gak baca chat gua apa?untuk pagi kali ini?"

Kanglim mengerutkan dahi nya.Ia langsung mengambil ponsel nya yang berada di saku celana dan langsung bergegas mengecek notifikasi yang masuk.

"Chat kamu ketimbun,Ian...maaf ya, aku nggak tau,"Ucap Kanglim diakhiri senyuman tipis.

Helaan napas terlontar dari bibir Ian
Dia memberikan helm yang selalu di bawa pada kanglim.

"Naik,sayang..."Kanglim termenung sebentar.

"Bentar aku ambil tas dulu,"Kanglim dengan buru buru mengambil tas nya yang masih berada di kamar nya,oh iya dia lupa dia belum memakai sepatu nya, Jadi dia harus memakai sepatu terlebih dahulu.jadi dia keluar tadi nemuin Ian pake sendal.

"Ayok Ian berangkat sekarang,"

"Kenapa buru buru?gak usah buru buru seharusnya, Gua gak bakal pergi sayang,tetep di sisi lu,Kok."Kata Ian dengan gombalan nya.

"Ihh udah ayok cepet,keburu telat kita liat udah jam berapa,udah mau jam 7,"

"Iya gua tau,Bentar,"Ian mengecup bibir Kanglim sekilas,Membuat sang empu mematung di tempat nya.

"Kok malah bengong,Ayok naik,kan lu tadi yang minta cepet cepet,"Kanglim langsung tersadar,dan cepat naik ke motor ninja hitam milik Ian.

Kanglim memandang wajah Ian dari kaca spion.Laki laki itu tengah ter senyum kearah nya.Akhir nya mereka pun telah sampai SMA ANDROMEDA.

Laki laki yang sedikit lebih pendek 15 cm dari Ian itu membenarkan rambut nya. Sedangkan Ian masih setiasa duduk di atas motor nya.

DIA IANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang