Fakta Barang Bukti

35 20 0
                                    

Happy reading day,,,
Seseorang yang pernah hadir di
masa laluku, bukan dia tapi dirinya
-ATTHALA YASMINE-

Atthalia membuyarkan lamunan
Gallen yang masih berdiri bagai
boneka hidup. Erik sendiri
terkekeh melihat manusia
satu itu. Sahabatnya yang lain
menghampiri mereka.

Gallen kehilangan kesadarannya.
Efek mengkhawatirkan Atthalia.
Dia rela bolos di jam terakhir.
Erik ternyata baik-baik saja.
Gallen dan sahabatnya merasa
lega karena ia telah menemukan
pria itu yang kabur dari sandera.

"Rik, gue pikir Lo mati," celetuk
Novan kena timpuk Naufal dan
Abimanyu.

"Wah... Novan... Lo nyumpahin
gue metong. Ck! Sialan... Lo
anjrit !" Erik menoyor jidat
Novan sambil mendecak.

Gallen ketua mereka hanya
menggeleng melihat interaksi
kawan sefrekunsinya yang
random dan terkadang konyol.

Gallen menggenggam tangan
Atthalia yang masih duduk di
kursi roda. Malam ini mereka
sedang berada di basecamp.
Gara-Gara insiden Gallen tadi
yang ketakutan terjadi sesuatu
pada gadis cantik itu. Mereka
putuskan kumpul di markas.

Naufal, Abimanyu, Novan
dan Erik jadi nyamuk diantara
mereka berdua. Sesekali
mereka semua saling melempar
sindiran pada ketuanya.

"Ngomong aja, Len. Kalau Pak
bos cinta sama Queen SMA-nya
MANDALA." Naufal menyenggol
lengan Gallen yang tengah
menggenggam tangan Atthalia.

"Ekhm! Cie... Cie...," kata Erik
mengkode Gallen dengan gaya
andalannya.

"Ngab, tembak aja sekarang.
Ntar keduluan nih sama Pak
waketu Erik lagi," sindir Novan.

"Kok nama gue yang dibawa-bawa.
Ngaco Lo," sinis Erik menimpuk
dua kali kepala Novan.

"Eits, kalau Pak Ketua jadian.
Tuh si ratu monyong mau
dikemanakan!" seru Abimanyu
meniru gaya bibir Mentari
kekasihnya Gallen yang selalu
di monyong-monyongin.

"Ngeledek aja Lo mobil bemo.
Gitu-Gitu juga gue sayang sama
dia," ucap Gallen tidak terima
pacarnya di ledekin Abimanyu.

"Cie yang sayang banget sama
pacarnya," cibir Atthalia menahan
cemburu.

Atthalia sadar diri dan gak
semudah itu mendapatkan
hati seorang Gallen Angkasa
Mandala. Karena, ia tahu kalau
Gallen tipe cowok setia pada
pasangannya.

Tapi bagaimana perasaan hati
dia sebenarnya? Mungkin cintanya
memang untuk Mentari, sedang
rasa sayangnya dia untuk
wanita berambut kepang yang
sekarang berada disampingnya.

"Lo cemburu sama gue," bisik
Gallen membuat wanita
berambut kepang itu memicing.

Atthalia terdiam tak menjawab
bisikan pria cuek disampingnya
itu. Jika ditanya cemburu tentu
Atthalia akan berkata tapi hanya
didalam hatinya sendiri.

"Cemburu... Iya aku cemburu!"

Atthalia memilih pergi untuk
menghindari jantungnya yang
mulai tidak aman berada di
dekat Gallen.

Atthalia mencari kenyamanan
dihatinya. Ia tidak terlalu
berharap untuk bisa dicintai
ketua geng motor NEGAN. Ia
mencintai Gallen namun sulit
karena ada seseorang yang
lebih berarti cintanya yaitu
Mentari.

"Ya Allah, apa aku berdosa
mencintai seseorang yang
sudah memiliki kekasih," gumam
Atthalia yang terdengar jelas
ditelinga Gallen.

Sejak tadi pria cuek itu mengikuti
Atthalia. Sebuah tanggung jawab
besar diamanahkan padanya.
Gallen tidak bisa jauh-jauh dari
gadis itu. "Gue juga mencintai
Lo sebenarnya, Thalia. Cuma
untuk saat ini gue gak mungkin
jujur tentang perasaan gue ke
Lo."

Seorang pria dari masa lalu
Atthalia menghampirinya.
Dia Gevandra yang tengah
menyamar jadi Gavindra
kembarannya. "Lo udah
sembuh Queen?" tanya
Gevandra atau Gavindra
palsu sembari mengusap
pucuk kepalanya.

"Avin... sejak kapan Lo
disini?" tanya balik Atthalia.
"Agak sedikit sakit sih sebelah
perut aku," lanjutnya sambil
menunjuk luka bekas operasinya.

"Kalau masih sakit jangan keluar
malam-malam. Udara diluar gak
baik. Gue antar Lo masuk, ya."
Kata Gevandra sembari
mencium sebelah pipi Atthalia.

Cup

Deg!

Gallen yang melihat aksi
Gevandra di depan matanya
langsung merasakan hawa
panas dan sesak didadanya.
"Sialan Lo, bangsat! Ngapain
Lo cium Atthalia didepan gue.
Brengsek Lo, Gavindra!" maki
Gallen membatin.

Gallen kesal dan dibelakangnya
Erik menarik tangannya. Entah
dia akan dibawa kemana. Erik
berbicara jujur tentang fakta
barang bukti siapa lelaki yang
sedang bersama Atthalia saat
ini.

"Erik lepasin tangan gue. Lo
mau ngapain bawa gue ke
tempat gelap kayak begini.
Ada apa sih, Rik?" tanya
Gallen ketus.

"Lo mending diem deh. Kecilin
volume suara Lo biar gak ada
yang denger," ujar Erik menyumpal
mulut Gallen dengan tangan
jahilnya.

"Lo kira gue gay, Rik. Rese juga
ya tangan Lo, Rik!" umpat Gallen
membuat Erik tertawa pelan.

"Haha!" Erik menahan tawanya
pelan-pelan tidak ingin ketahuan
Gevandra.

"Rik, buruan Lo mau ngomongin
apaan sih?" Gallen bertanya lagi.

"Lo jangan jauhin Atthalia. Lo tahu
pria yang tadi cium Atthalia kan.
Lo jangan salah paham dulu. Lo
harus tahu siapa lelaki itu? Yang
jelas dia bukan Gavindra tetapi
Gevandra kembarannya," ungkap
Erik.

"Apa Lo bilang, Rik? Dia bukan
Gavindra tapi Gevandra. Gak
mungkin si Gavindra punya
kembaran, Rik. Gue perlu bukti
yang valid soal ini," tegas Gallen
sedikit kurang percaya pada
perkataan Erik.

Erik menunjukan video rekaman
dua pria kembar dari ponselnya.
Fakta barang bukti itu hasil dari
rekaman Gavindra sendiri yang
mengabadikannya.

Gallen baru sadar adanya wajah
yang berbeda dari kedua pria
kembar itu. Gavindra sedikit
kurus dan Gevandra berisi.

"SIALAN! Jadi Lo tahu kalau
Gevandra pelakunya? Kenapa
Lo gak ngomong sama gue sih?"
Gallen geram setelah tahu siapa
dalang peristiwa penusukan
Atthalia waktu itu.

"Gue baru tahunya saat Gavindra
disekap bareng gue. Justru gue
bisa kabur itu karena dia. Yang
harus kita pikirkan sekarang
cuma satu menjauhkan Gevandra
dari Atthalia lebih dulu. Setahu
gue si Gevandra ingin misahin
persahabatan elo dari Atthalia,"
jelas Erik panjang lebar.

"Jadi Gavindra disekap bareng
Lo, Rik?"

"Iya, ya gitu deh!"

Sebuah fakta akhirnya terungkap.
Namun, Gallen tidak bisa gegabah.
Penjelasan Erik soal Gevandra buat
Gallen harus waspada pada pria
misterius itu.

Gallen kembali ke markas. Kawan
yang lainnya mulai terdampar di
pulau kapuk atau mungkin ada
yang sudah bermimpi ke bulan.
Gallen melihat Atthalia sedang
terlelap tidur dikursi rodanya.

Demi keamanan gadis berambut
kepang itu. Gallen memindahkan
Atthalia ke kamar yang ada di
basecamp itu. Gallen menatap
lekat setiap inci kecantikan
wajah Atthalia yang terlihat
begitu damai saat tidur.

"Kadar kecantikan Lo gak
pernah luntur, Atthalia. Yang
gue perhatiin Lo makin cantik
kalau lagi tidur kayak gini!"
monolog Gallen sambil
memandangi wajah cantiknya
Atthalia.

"Lo cinta kan sama adik gue,
Len. Kenapa Lo harus bohongi
perasaan sayang Lo sama dia?
Pertanyaan Melvin yang baru
datang membuyarkan lamunan
Gallen.

Hampir saja Melvin kena tonjok.
Untunglah Melvin menepis tangan
Gallen dengan cepat.
"Astaghfirullah... Melvin!" pekik
Gallen sambil menghela nafas.
"Sorry... Sorry! Hmm... gue gak
tahu kalau sekarang Lo datang,"
lanjut Gallen.

"Gue mau kasih ini buat Lo," ujar
Melvin memberikan sebuah
flashdisk rahasia pada Gallen.

RAHASIA GEVANDRA MULAI
DIUNGKAP, GAES.







Atthalia Gallen (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang