Antara Atthalia Dan Mentari

63 33 19
                                    

Happy reading day untuk yang setia
dengan cerita Atthalia Gallen. Yuk
ramaikan!

-GALLEN AND ATTHALIA-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-GALLEN AND ATTHALIA-

-Hanya dengan melihatnya selalu tersenyum, membuat rasa lelahku

terobati- (GALLEN ANGKASA MANDALA)

-Jakarta, 02 Februari 2018_

Gallen berdiri di atas rooftof rumah
sakit. Pikirannya kosong karena
terlalu banyak hal yang dirinya
pikirkan. Nada notifikasi pesan
masuk ke aplikasi hijaunya.
Sebuah pesan yang belum sempat
ia buka dan baca, juga membalasnya.

MENTARI AGATHA: Sayang , kamu
gak lupakan kalau besok aku pulang

MENTARI AGATHA: Ih kamu ngeselin!
Kenapa chat aku gak ada yang kamu
balas satupun?

MENTARI AGATHA: Sayang, kamu
kemana sih? Pokoknya besok kamu
harus jemput aku titik

Tiga pesan chat itu centang biru.
Gallen baru membuka pesan itu
yang ternyata dari kekasihnya
sendiri. Gallen bimbang harus
memilih antara Atthalia atau
Mentari.

Gallen di hadapkan dua situasi
yang membuat dirinya terjebak
dengan dua wanita di hidupnya.
Mentari kekasihnya yang sudah
tiga tahun ia cintai dan Atthalia
masa lalu yang sempat menjadi
orang terpenting dalam hidupnya.

Entah kenapa perasaannya kali
ini pada mentari agak berbeda. Dia
biasanya selalu excited menyambut
kekasihnya itu jika pulang dari
luar negeri.

Tapi, sekarang perasaan Gallen sulit
untuk diartikan. Rasa yang pernah
ada pada Mentari seakan hilang
begitu saja. Perasaan yang semula
ada, kini perlahan pergi.

Pandangan matanya mendongak
keatas angkasa yang gelap di atas
sana dengan perasaan hati yang
dilanda rasa dilema.

"Gue gak tahu, apa sekarang gue
harus senang atau enggak saat dia
pulang. Sedangkan, perasaan gue
mengarah pada satu sosok masa
lalu yang selama ini gue benci."

"Gallen, Lo ngapain disini?" tanya
Naufal yang duduk di kursi roda
menghampiri Gallen di rooftof
rumah sakit itu. Cuma Naufal
yang paling dekat dengannya
diantara sahabatnya yang lain.

"Fal, seharusnya gue yang nanya
ke Lo kayak gitu," sahut Gallen
menoleh ke arah sumber suara.

"Hmm! Gue tahu Lo lagi mikirin
cewek Lo atau masa lalu Lo," tebak
Naufal selalu tahu apa yang sedang
sahabatnya itu pikirkan.

"Entahlah! Satu hal yang gue rasain
sekarang adalah takut kehilangan
dia. Tapi gue gak bisa mendapatkan
apa yang seharusnya gue harapkan."
Gallen mencurahkan isi hatinya.
Naufal mengangguk paham apa
yang dirasakan Gallen.

Atthalia Gallen (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang