Kemarahan Gallen

74 35 12
                                    

Hai, readers thanks you udah mampir.
Buat pembaca setia Athlen Lovers
semangat terus simak ceritanya.
Biar makin semangat, kasih dulu vote+komen setelah baca, ya gaes.

~Bertahan atau setia, dua hal pentinguntuk memperjuangkan kebahagiaanbersama seseorang yang tepat~(GALLEN ANGKASA MANDALA)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Bertahan atau setia, dua hal penting
untuk memperjuangkan kebahagiaan
bersama seseorang yang tepat~
(GALLEN ANGKASA MANDALA)

Jam istirahat siang, Gallen mencari
Atthalia ke perpustakaan yang biasa
gadis itu membaca buku favoritnya.
Atthalia duduk di meja perpustakaan
sembari fokus pada buku yang ia
tengah baca.

"Boleh gue duduk disini bareng Lo,"
ujar Gallen menarik kursi disamping
Atthalia.

"Astaghfirullah, Gue kira Lo hantu.
Kaget gue," kata Atthalia memegang
dadanya karena terkejut dengan
kehadiran Gallen.

"Ngaco Lo, emang ada hantu di siang
bolong apa?" tanya Gallen menyelidik.

"Ada lah, ya elo kan hantunya," jawab
Atthalia, langsung kena sentil Gallen.

"Rese Lo," umpat Atthalia mencubit
pinggang Gallen. Gallen meringis
kena cubitan tangan mungilnya.
"Awww ... sakit tahu keong racun!"

Atthalia tertawa meledeknya sambil
menjulurkan lidahnya ke arah Gallen.
"Wlee, syukurin, sakit kan Lo!"

Gallen menarik handset di sebelah
telinga kirinya. Atthalia sedang
mendengarkan musik kesukaannya.
Lagu yang bermakna dalam di
hatinya.

Gallen juga ikut mendengarkan
musik yang Atthalia putar sembari
fokus memegang buku di tangannya.

"Tumben baca buku," ucap Atthalia
menatapnya. Gallen yang ditatap
merasa canggung seperti mengingat
kembali memori lamanya dulu.

"Lagi pengen aja baca buku. Oh, ya
Lo nanti gue anterin pulang," balas
Gallen menawarkan tumpangan
pada Atthalia untuk ikut pulang
bersamanya.

Atthalia belum sempat menjawab
tawaran Gallen. Suara handphone
Gallen bunyi. Sebuah pesan singkat
dari Melvin musuh bebuyutannya
mencari masalah baru dengannya.

"Bangsat, brengsek Lo Melvin," ucap
Gallen ngedumel. Itu artinya Melvin
memancing kemarahan Gallen.

"Len, ada apa sama Lo?" tanya
Atthalia dengan raut khawatir.
"Lo baik-baik aja kan," lanjut
Atthalia lagi.

"Lo gak boleh jauh-jauh dari gue.
Pokoknya, Lo harus pulang sama
gue," jelas Gallen dengan penuh
penekanan.

"Dia kenapa sih? Aneh banget!"

Jam pelajaran terakhir tidak ada
guru yang mengajar karena mereka
semua sedang mengadakan rapat.
Semua siswa kelas XII IPA 5 tampak
ricuh di dalam kelas.

Dari arah luar sekolah, Melvin dan
segerombolan gengnya datang
melempari batu-batuan ke sekolah
SMANLA (SMA MANDALA), untuk
membalas penyerangan kedua
setelah setahun yang lalu sempat
terjadi aksi tawuran di SMA itu.

Atthalia Gallen (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang