Perpisahan Dan Kenangan(End)

28 6 0
                                    

Rindu itu berat, Tuhan
rapuh dan hancur hatiku
saat mengenang kembali
kenangan tentangnya
-Gallen Angkasa Mandala-

Sebulan yang lalu, Gallen
kehilangan sosok perempuan
hebat dalam hidupnya. Hancur
semua cinta dan harapannya
untuk hidup menua bersama
Atthalia istri kesayangannya.
Kini hanya kenangan yang
terpatri dalam memorinya.

Dipanggung megah SMA
Mandala, Gallen naik ke atas
panggung menggantikan
posisi Atthalia sebagai
penyanyi di sekolah itu.
Atthalia memang berbakat
dibidang tarik suara, namun
mimpinya belum terwujud,
karena takdir merenggutnya
lebih dulu kembali pada
sang pemiliknya.

Erik dan band populer
SMA itu menyambut Gallen
untuk bernyanyi mewakili
perpisahan sekolahnya.

"Lo pasti bisa, Len. Buktikan
kalau Lo gak cengeng dan
perlihatkan pada semuanya.
Tunjukan suara emas kamu,
Len." Erik memberikan semangat
agar Gallen bernyanyi walaupun
masih dalam keadaan berduka.

"Iya, Rik!" Gallen menuruti
kata-kata Erik dan untuk
pertama kalinya dia menyanyikan
sebuah lagu untuk istrinya yang
telah pergi.

"Kak ketos ayo nyanyi!"

"Semangat ...!"

"Nyanyi ... nyanyi!"

"Kak ketos ganteng jangan
galau. Cepat nyanyi!"

"Ayo, semangat nyanyinya!"

Terdengar suara menggema
di aula sekolah itu. Banyak
siswa yang mendukung Gallen
untuk menyanyi. Gallen sedikit
gugup tetapi ia berusaha untuk
semaksimal mungkin walaupun
rasa sedih yang kini ia rasakan
saat menyanyikan lagu itu.

"Ayo semuanya, ikuti lagu ini!"
Gallen mengeluarkan suaranya
mengajak para penonton ikut
bernyanyi bersamanya.

Lagu Kemarin
By: Seventeen

Kemarin engkau masih
ada disini
Bersamaku menikmati
rasa ini

Berharap semua tak kan
pernah berakhir
Bersamamu Bersamamu

Gallen tak kuasa menahan
tangisannya. Semua siswa
mendengarkan lagu yang
Gallen nyanyikan ikut
terhanyut dalam kesedihan
lelaki itu.

Kemarin dunia terlihat
sangat indah
Dan denganmu merasakan
ini semua

Melewati hitam putih
hidup ini
Bersamamu Bersamamu

Lagi dan lagi air mata
Gallen yang kering kini
mulai basah merembes
luruh dari kelopak matanya.
Setiap teringat kenangan
manisnya bersama Atthalia,
rasanya hanya sesak dan
luka dihatinya.

Kini sendiri disini
Mencarimu tak tahu
dimana
Semoga kau tenang
disana selamanya

Aku selalu mengingatmu
doakan mu setiap malamku
Semoga kau tenang
disana selamanya

Cukup sudah tak tahan
meneruskan lagi lagu
yang dia nyanyikan.
Gallen turun dari atas
panggung dan terduduk
lesu menunduk diujung
aula.

"Sakit, Ya Allah. Aku gak
sanggup mengingatnya
lagi. Bayangannya selalu
membuatku terluka. Ini
menyakitkan, sungguh aku
merindukannya sekarang.
Hiks ... hiks!" gumam Gallen
terisak sembari mengusap
kasar air matanya.

"Lo yang sabar, Len. Kita
semua tahu perpisahan ini
terasa begitu cepat tapi
kenangannya masih sangat
membekas di hati kita," ujar
Renata sahabatnya Atthalia
mengejutkannya yang tengah
menangisi kepergian Atthalia
seminggu yang lalu.

"Renata benar, tanpa kehadiran
Atthalia si perempuan berambut
kepang. Suasananya seperti hampa
tanpa ada nyawanya, hiks." Cantika
jadi ikutan mewek lagi gara-gara
Gallen nangis.

Atthalia Gallen (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang