22. Ospek

145 11 3
                                    

*******
*Selamat datang di cerita*
"Namanya Sagara"
Wahai para Cawirku💓💓💓
*
*
*
Eh iya, kalau seumpama ada typo tolong kasih tahu ya, nanti biar di revisi ulang.
*
*
*
*
💗Happy Reading wir💗

****💗Happy Reading wir💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******

Saat ini Sagara sedang fokus dengan laptop di depannya, Ia memiliki begitu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan malam ini. Bukan hanya Sagara saja yang memiliki pekerjaan menumpuk, melainkan seluruh inti Ago saat ini juga sudah memiliki kesibukan masing-masing.

Seluruh inti Ago sudah menepati janji masing-masing untuk tidak mencari atau mengambil tawaran pekerjaan yang datang kepada mereka selama dua bulan, hal itu sudah jelas demi membesarkan nama Ago Food, namun kini dua bulan telah berlalu, Ago Food pun juga sudah mulai dikenal oleh kalangan masyarakat di daerah sana, sehingga masing-masing dari mereka kini telah memiliki pekerjaan sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Walaupun sudah memiliki kesibukan masing-masing, tetapi ketujuh Pria itu sama sekali tidak pernah absen untuk mengunjungi Ago Food serta markas besar ataupun markas private Ago. Setidaknya paling tidak mereka mengunjungi tempat-tempat berharga itu mungkin hanya satu kali dalam seminggu jika sedang sibuk.

Sagara sendiri memilih untuk melanjutkan bisnis Reza, walaupun bisnis Reza begitu besar dalam berbagai bidang, tetapi Sagara sudah mantap akan keputusannya dan sedikit demi sedikit dia akan berusaha belajar sebaik dan secepat mungkin.

Baru beberapa bulan Sagara ikut campur dalam bisnis Reza namun hasilnya sama sekali tidak mengecewakan, walaupun tugas yang di percayakan Reza kepada Sagara hanya sebuah tugas kecil jika dibandingkan dengan tugas yang akan diterima Sangat kedepannya, tetapi hal tersebut sudah menjadi awal yang baik bagi Sagara.

"Hoahm" tangan Sagara spontan menutup mulutnya yang terbuka lebar akibat kantuknya yang mulai melanda dirinya.

"Kayaknya Gue harus buat kopi nih" ucapnya kepada dirinya sendiri.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, sedangkan para pembantu rumah tangga dirumahnya memiliki jam kerja mulai jam tiga pagi sampai jam sembilan malam, kecuali jika ada acara besar-besaran maka akan ada jam tambahan dan juga mereka tetap mendapatkan uang lembur.

Sagara berjalan turun menuju dapur yang berada di lantai satu untuk membuat kopi, agar bisa Ia bawa ke kamarnya sebagai teman kerja sekaligus penyembuh untuk rasa kantuknya.

Baru saja Ia ingin melangkahkan kakinya memasuki area dapur, tiba-tiba langkahnya itu Ia hentikan saat matanya melihat seorang Gadis sedang sibuk entah melakukan kegiatan apa di sana.

"Imut banget anaknya tante Mila kalau lagi belajar masak" celetuknya.

Tubuhnya Ia sandarkan di tembok sembari terus melihat segala pergerakan Tasya yang terlihat kebingungan dengan bahan-bahan yang ada di depannya. Senyuman terus terlihat di wajah tampan Sagara, sesekali juga Sagara mengeluarkan sedikit suara ketawa gemasnya akan gadis di depannya. Sayangnya Tasya tidak bisa mendengar tawa lirih Sagara.

Namanya SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang