14. Sayang

282 24 3
                                    

Selamat datang di cerita
"Namanya Sagara"
Wahai para Cawirku💓💓💓
*
*
*
SPESIAL CHAPTER UNTUK FOLLOWERS IG AGOFRAS(@agofras) YANG BERUNTUNG NAMANYA(@marfuuah_)

*AYO FOLLOW AKUN IG AGOFRAS (@agofras_), SIAPA TAHU NANTI KALIAN YANG BERUNTUNG BISA NAMBAHIN CHAPTER TAMBAHAN YANG KETUA UP MINGGU DEPAN🫵***AYOK DONG WIRR KOMEN² BIAR KETUA MAKIN SEMANGATTTT BANGET NULISNYA😖kenapa yang komen sedikit banget🤒🌡️...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
AYO FOLLOW AKUN IG AGOFRAS (@agofras_), SIAPA TAHU NANTI KALIAN YANG BERUNTUNG BISA NAMBAHIN CHAPTER TAMBAHAN YANG KETUA UP MINGGU DEPAN🫵
*
*
*
AYOK DONG WIRR KOMEN² BIAR KETUA MAKIN SEMANGATTTT BANGET NULISNYA😖kenapa yang komen sedikit banget🤒🌡️
*
*
*
EH IYA, KALAU KETUA ADA TYPO TOLONG KASIH TAHU YA.... ENTAR BIAR DI REVISI TULISANNYA
*
*
*
*
💗Happy Reading wir💗
*
*
*
*
*******
"Aku butuh kejujuranmu diseluruh hubungan yang kita jalani"

Kalissa Anastasya Azzahra

*
*
*

******
Keheningan malam di dalam kamar berdominan pink itu jelas sangat terganggu dengan kehadiran suara tangisan Tasya yang tak kunjung mereda.

Hp yang Tasya genggam dengan lemas di tangannya masih menyalurkan suaranya kepada seseorang di sebrang sana yang hanya bisa memberikan beberapa kalimat penyemangat kepadanya. Walaupun hak itu tak kunjung berhasil membuat tangisan Tasya semakin mereda.

'Ceklek'

Suara knock pintu terbuka, menampakkan pintu kamar Tasya terbuka.

"Kak Raga?," tanpa permisi Raga membawa dirinya memasuki kamar Tasya.

"Udahan dulu ya kak, ada kak Raga" ujar Tasya kepada orang di sambungan telfonnya.

"Shut! Bunda sama ayah udah tidur! Kamu tadi telfonan sama siapa?," suara yang ditimbulkan Sagara sangat lirih, tak lupa juga ia meletakkan jari telunjuknya tepat di depan mulutnya.

Seperti biasa, ini adalah jam tidur makanya keadaan rumah sangat sepi, sehingga kata-kata yang keluar dari mulut mereka bisa saja membangunkan orang-orang di dalam rumah yang sudah tertidur.

"Itu tadi kak Sagara" jawabnya jujur.

"Ngapain Saga telfon kamu malam-malam?,"

Raga benar-benar sangat penasaran mengapa temannya itu menghubungi adiknya, apalagi malam-malam begini.'apakah mereka berdua punya hubungan?' sempat terlintas pertanyaan tersebut di otak Raga.

"Gapapa, kak Sagara cuma nanya aku udah tahu apa belum tentang rencana kakak buat ke Jakarta" elaknya, sebenarnya Tasya juga tidak berbohong, karena Sagara memang juga menanyakan hal itu.

Sebab, saat pengambilan keputusan untuk kepergian Raga ke Jakarta waktu itu, Sagara tidak melihat sosok Tasya di sana.

"Owh gitu" balasnya sembari mengangguk-anggukkan kepalanya.

Namanya SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang