"Hmm, hnn~" matahari sebentar lagi terbenam dan langit sudah menjadi jingga. Claudine berjalan keluar dari halaman, berniat untuk kembali secepat mungkin ke kediamannya setelah percakapan panjang dengan para kakak-kakak.
Mobil dari keluarga Brandt terparkir di luar gerbang, dan supirnya berada di dalam dan kini sedang menunggu sang lady.
Lalu suara langkah kaki terdengar dari arah belakangnya, Claudine segera menoleh hanya untuk menatap - "disana nyonya! Sebelumnya lady Brandt tampaknya bertengkar dengan para tuan muda"
-seorang pelayan yang datang dengan ibunya dan juga nyonya rumah.
'Gawat!.. emergency!' -Mata Claudine membulat sempurna, ia melangkahkan kakinya lebih cepat dan mengangkat gaun putihnya.
"Claudine!" Nyonya Brandt berteriak, Mencoba mengejar putrinya.
Claudine sesekali menoleh ke belakang, dan di saat yang bersamaan Layla yang tengah lewat sambil membawa pot bunga bersama dengan paman bill menoleh ke arah keributan tersebut.
"AWAS!" -claudine segera mengerem dadakan yang membuat Claudine menabrak Layla dan pot di tangan Layla segera melayang dan hancur membentur tanah.
"Layla!" Bill rammer segera membantu keponakannya tersebut dan membersihkan debu dari pakaian Layla.
"Aduh...ouch..." -claudine mengeluh kesakitan, dan gaunnya sedikit robek karena gesekan lututnya pada tanah di bawahnya. ia lalu bangkit, segera membersihkan gaunnya dan menghampiri Layla walaupun lutut Claudine yang kini mengeluarkan darah segar. "Layla, kamu tidak apa apa? Maafkan aku.."
Claudine segera mengusap usap rambut pirang emas milik Layla dan menyelipkannya di belakang punggungnya. Bill rammer yang melihat itu sangat terkejut karena seorang bangsawan mementingkan rakyat jelata di bawahnya.
Mata Layla berbinar, dan dia segera mengangguk ke arah lady di depannya dan tersenyum malu-malu dengan suara gugup "ti-tidak apa apa.. sa-saya tidak terluka..."
Claudine menatap Layla.. duchees yang yang akan memimpin arvis bersama Matthias dimasa depan. "Tetap saja! Aku menabrak mu, aku harus minta maaf.."
Dia harus menjadi baik, Claudine tidak akan mengambil hak milik Layla lagi dimasa depan. Walaupun layla simpanan ataupun selingkuhan matthias di kehidupan pertamanya.
"Ahh ini.." -claudine segera berjongkok dan memungut serpihan potnya yang pecah bersamaan dengan tanahnya.
Layla dan bill rammer yang melihat itu segera tertegun dan bill rammer melangkah maju ke arah sang lady "lady Brandt, anda tidak perlu melakukannya, Biarkan saya saja"
"Pa-paman benar.. atau baju anda akan kotor!" Layla dengan polos berlari kecil untuk menghampiri Claudine.
'astaga, suaranya imut' -claudine mendongak untuk menatap ke arah dua orang di depannya sebelum tersenyum kecil "tidak apa apa, ini kesalahanku, kalian pasti harus menanggung biayanya.."
Claudine segera berdiri dan mendekap erat tanah dan serpihan pot itu di dekat dadanya. Bill rammer mengerutkan alisnya dan menatap gaun putih Claudine yang kini sangat kotor "tidak! Justru lady hanya akan menambahkan masalah pada kami jika lady terlihat kotor seperti ini"
Kata kata bill rammer membuat Claudine tersentak, dia menundukkan kepalanya menatap tangannya yang kotor. Dan rasa bersalah merambat ke hatinya setelah tukang kebun terpercaya arvis mengungkapkan rasa tidak nyaman mereka dengan sengaja.
"Maafkan aku.. aku hanya ingin menjadi baik dan membantu kalian, aku tidak tahu jika itu membuat kalian mendapatkan masalah lebih besar.."
'jadi ini rasanya pandangan orang-orang pada seorang bangsawan?.. aku tidak berharap bill rammer akan berkata kasar..'
KAMU SEDANG MEMBACA
🎀✧Lady Want To Survive✧🎀
FantasyClaudine hanya ingin kebebasan maka ia kan memilih untuk melarikan diri. Dia tidak mau menjadi wanita jahat lagi, jika Layla adalah pemeran utamanya Maka ia hanya ingin pergi sejauh jauhnya dan melepaskan gelarnya sebagai seorang bangsawan. Tidak pe...