[۝・party time・⁠۝]

1.5K 139 25
                                    

Claudine tahu hari sudah hampir sore. Menghabiskan terlalu banyak waktu sepanjang hari bersama kaith membuatnya puas.

Lalu Claudine yang setibanya di kediamannya hanya bisa terperangah oleh kesibukan para pelayan kediamannya tersebut.

'huh.. apa yang terjadi? Mereka tampak sangat sibuk..' -Batinnya dengan alis berkerut bingung.

"Claudine! Darimana saja kamu?!"

Lalu suara tersebut terdengar.
Teriakan itu datang dari Ibunya yang terdengar marah, Sedangkan Claudine sendiri tersentak dari tempat ia berdiri.

"ibu, aku hanya berjalan-jalan untuk melihat gaun-gaun baru di ibu kota" -Claudine dengan anggun dan ramah masih menampakkan senyumannya.
Dan tentunya sedikit kebohongan.

"Apakah begitu? Kamu tidak akan membuang waktumu dengan berkeliaran sepanjang hari di ibukota hanya untuk melihat gaun!"

"Tapi memang itu yang aku lak-"

"Cukup! Cepat bersihkan dirimu sendiri dan bersiap untuk mengunjungi kediaman nyonya herhardt malam ini"

Nyonya Brandt segera berbalik dan memungungi putrinya yang masih mematung ditempat.

Sementara Claudine tidak dapat mencerna apapun, dia tidak ingat ada undangan atau apalah yang menurutnya penting.

"Undangan apa?? Tidakkah nyonya herhardt bosan melihat wajahnya?EUGHHH!!!!" -Claudine merasa jengkel dan frustasi. Ia benar benar ingin menolak, tapi kali ini pasti tidak mungkin karena ibunya akan menyeretnya.

Akhirnya mau tak mau, ia dengan enggan menuruti dan mulai mempersiapkan diri dengan dibantu oleh para pelayannya.

Mandi air hangat dengan kelopak bunga yang mengambang,
Pewangi yang pekat dan setelah selesai dia disibukkan dengan korset dan gaun.

Dan Claudine sesekali terhanyut dalam pikirannya usai dirias wajahnya oleh pelayannya.

"Marie, kau pikir apa undangan yang ibuku maksud?" -Claudine menoleh, melirik Marie dari sudut matanya dibalik bahu.

"Ya? Saya pikir anda tahu sesuatu lady.." Marie berdehem, dia akhirnya selesai menata rambut merah kecoklatan milik sang lady.

"Saya dengar salah satu keponakan jauh dari nyonya herhardt datang untuk mengadakan pesta debut pertamanya dikediaman herhardt.."

'ahh...' -Pikirnya 'aku mengerti..'

Claudine dengan tatapan malas menatap dirinya didepan cermin, tampak tidak tertarik.

"Terimakasih sudah memberitahuku"

"Iya lady"

Claudine menghela nafas panjang. Mengusap keningnya dan kembali menatap postur tubuh dan wajahnya yang kini sudah sangat cantik dengan balutan gaun biru malam yang kontras dengan pesta yang akan datang.

'aku tidak mau ikut jika hanya debutante.. tapi ibuku pasti akan membahas pertunangan itu lagi'

Claudine kembali berpikir, ia mengigit kuku ibu jarinnya dengan jengkel dan gelisah.

'tidak-tidak, yang lebih buruknya jika aku bertemu dengan iblis sialan tersebut, Dan terakhir kali aku melihatnya saat malam itu..'

Mereka pikir Claudine akan sama seperti dulu dengan senang terhadap pesta?

Mungkin dulu dia akan membuat orang-orang terpesona dengan sikap anggunnya... Tapi bagiamana jika itu berbeda dari ekspektasi mereka dengan banyak perbuatan tepat didepan mata mereka?

Claudine berhenti sesaat. Seketika ia menyeringai dengan idenya yang baru.

"Ohhh.. aku tahu.."

🎀✧Lady Want To Survive✧🎀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang