"lady, jangan lupa sarapan anda" -Marie memasuki kamar dengan senampan makanan buah-buahan dan teh hangat.
Claudine mengerang dengan letih, berbaring tengkurap dan menutupi wajahnya dengan bantal sambil berkata. "Letakkan saja diatas meja samping. Aku masih sangat mengantuk.."
"Tapi anda belum sarapan sejak tadi malam" -ucap Marie dengan kekhawatirannya.
"Dan nyonya Brandt tampaknya semakin kesal karena anda jarang berkunjung ke kediaman herhardt. Bukan seperti lady pada umumnya.."
Claudine mengurutkan alis dalam matanya yang terpejam, dan perlahan-lahan dengan malas ia akhirnya membuka matanya sepenuhnya dan duduk diatas tempat tidur.
"Sungguh?... Apa ibuku tidak bosan setiap hari harus pergi kesana? Aku yakin nyonya herhardt sekalipun akan bosan karena harus melayaninya selalu" -Ucap Claudine dengan tatapan herannya.
"kemarin saja dia baru berangkat untuk mengunjungi kediaman herhardt, lalu satu jam kemudian dia kembali! Aku yakin nyonya herhardt memberikan alasan sakit untuk tidak bertemu! Ibu saja mengatakannya langsung bahwa nyonya herhardt sakit, itu tandanya adalah kode tersembunyi Marie! Tersembunyi!!" -Claudine bahkan tidak repot repot mengoceh panjang lebar hingga air liurnya sedikit menetes.
Marie hanya bisa menahan tawanya dan menutup mulutnya dengan satu tangan karena kelucuan tingkah majikannya. "Astaga lady! Baiklah-baik~ anda tampaknya memang benar, mengunjungi kediaman tersebut pasti membosankan"
"Benar sekali! Lagipula yang dilihat lihat hanya itu-itu saja!" -Lanjut Claudine usai mengelap bibirnya yang meneteskan air liur dengan malu. "P-pokoknya hari ini kita ada jadwal yang lebih penting. Seperti biasa, kau hari ini istirahat saja. Sejak malam itu kau sudah banyak membantuku" -lanjutnya.
"Apakah benar? Anda tidak membutuhkan bantuan lain?"
Claudine menggelengkan kepalanya dia bertekad untuk tidak merepotkan pelayan pribadinya yang baik itu. "Tidak Marie, hari ini aku yakin aku bisa keluar dengan bebas. Atas izin ibuku tentunya, sehingga pagi ini aku akan datang ke ibu kota lagi"
"Lagi? Apakah ada janji dengan Eros?"
-Ucap Marie sambil membantu ladynya berdiri untuk bersiap siap."Tidak juga. Aku berniat untuk membawa Kaith berbelanja pakaian. Aku bisa menggunakan uang harianku untuk membelinya" -Lanjut Claudine dengan antusias sambil menganggukkan kepalanya dengan bangga. Ia sudah tidak sabar berpetualangan dan jalan jalan di kota yang ramai dan berseri seri.
"Kaith? Yang pernah anda ceritakan malam itu? Budak tersebut bukan?"
"Yup! Mungkin akan lama, tapi sepadan"
'daripada membuang waktu dikediaman herhardt dan bertemu muka jelek Arvis. Aku lebih baik menghabiskan waktu dengan kucing pungut hitam manisku yang kalem' -Batin Claudine bangga.
Claudine lalu menepuk kedua tangannya, dia berjalan kedalam kamar mandi untuk berendam dan menoleh kearah pelayanan.
"Tolong siapkan pakaian dan topi yang akan aku kenakan hari ini. Pastikan warnanya biru pastel" -Saran Claudine setelah akhirnya melangkah kedalam pemandian.
"Baik lady" -Marie menurutinya. Menjalankan saran dari sang lady untuk memakai gaun yang sesuai dengan warna matanya yang seperti bintang cerah di langit yang biru~
***
"Bagaimana kelihatannya?" -Ucap Claudine dengan tenang. ia tampak senang dengan gaunnya dan berputar putar didepan kaca.
"Sangat cantik dan anggun! Anda tampak ingin berkencan saja" -Jawab Marie dengan menggoda.
"Oh, ayolah" -Claudine dengan bercanda memutar bola matanya dengan malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
🎀✧Lady Want To Survive✧🎀
FantasyClaudine hanya ingin kebebasan maka ia kan memilih untuk melarikan diri. Dia tidak mau menjadi wanita jahat lagi, jika Layla adalah pemeran utamanya Maka ia hanya ingin pergi sejauh jauhnya dan melepaskan gelarnya sebagai seorang bangsawan. Tidak pe...