[۝・clear thinking・⁠۝]

1.6K 121 15
                                    

"Hah?!" -Claudine terbangun, meraba raba tubuhnya dan mencengkeram erat rambutnya dengan panik. "Itu mimpi ya?.. sialan katakan itu mimpi!"

Claudine menatap sekeliling. ruangan yang sama, dan tempat tidur yang dia tempati masih sama. Dia mengigit bibir bawahnya, alisnya berkerut dengan kesal.

"Bukan mimpi" -Gumamnya. "Tubuhku sudah.." -Claudine menghentikan ucapannya, menarik diri dari selimut yang menutupi tubuhnya dan berjalan ke lemari pakaian.

Pikiran Claudine berpacu pada malam sebelumnya. Dia sudah berpikir bahwa dirinya goblok pada malam itu, membuat tubuhnya diklaim oleh bajingan sepertinya.
Namun alih-alih takut dan trauma dengan kejadian malam tersebut, Claudine semakin bertekad untuk memberontak.

"Kau akan membayar ini Matthias" -Claudine berbisik, matanya menyipit tajam. "akan kau pastikan setelah ini kamu akan menyesal memgusikku"

Claudine meraih pakaian seadanya, memakai kemeja dan celana pria milik Matthias sebelum menatap keluar jendela dan berjalan menuju balkon.

"Eros.."

"Aku pikir bocah itu masih memegang janjinya" -Bisiknya, menatap ketinggian di bawahnya dan melihat semak semak yang cukup kuat untuk menahan tubuhnya yang akan terjun kebawah.

Claudine melirik dari sudut matanya, menatap pintu yang masih tertutup dan mendengarkan langkah kaki yang berjalan memasuki kamar.

'mungkin dia akan sedikit kaget karena wanita one night stand nya kabur untuk yang ke sekian kali' -Batin Claudine sebelum berdiri diatas pagar balkon.

"Oh.. ayolah.. aku sudah jijik merasakan tubuhnya berada didalam diriku"

Claudine lagi lagi bergumam, ia melompat dari ketinggian dan terjun kebawah sebelum mendarat ke semak-semak.

BUGH!

Untungnya kakinya bisa menahannya, pelatihan ketahanan dengan Riette selalu berhasil untuk membuat tubuhnya tidak mengalami cedera terlalu serius.
Langkah Claudine awalnya lambat, pergi pagi-pagi buta dari kediaman herhardt yang memuakkan.

"Claudine!" -Sedangkan Matthias menatap dari atas balkon kamarnya, menatap tunangannya yang sudah berada ditanah dibawahnya.

"Bagaimana bisa kau.." -Matthias tidak dapat berkata kata, matanya kembali menyipit. Rahangnya terkatup rapat.

"My lady-"

"Anda menikmati tubuh saya kemarin malam bukan? Yahh.. maka cukup sekali" -Claudine menegaskan, menatap Matthias dari bawah dengan ekspresinya yang kembali acuh seperti sebelumnya.

"seharusnya kemarin aku melawanmu. Tapi ternyata akupun bisa jadi bodoh untukmu" -Lanjutnya.

"Mungkin ini akan menjadi pertemuan terakhir kita untuk waktu yang lama"

"Anda benar-benar... Menyebalkan"

Dengan begitu Claudine melangkah pergi, keberadaannya menghilang, ia berlari meninggalkan kediaman herhardt.
Sedangkan Matthias hanya diam terpaku, lalu pandangannya kembali pada tempat tidur dimana malam sebelumnya mereka menghabiskan waktu intim bersama di ranjang.

Mata biru lautnya kembali menggelap.
Dia menyadari bahwa Claudine lebih sulit untuk di tundukkan...

Bahkan saat tubuhnya sudah di klaim olehnya, dia dengan mudah pergi dan meninggalkannya tanpa berpikir dua kali.

Memikirkan Ladynya lebih rumit dibandingkan dunianya sendiri.

"Harus berapa kali.." -Rahang Matthias terkatup rapat, urat nadinya hampir menyembul dari dahinya saat matanya berkedut dengan emosi.

🎀✧Lady Want To Survive✧🎀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang